Pages

Do'a Dzikir (Bacaan setelah Sholat)





Assalamualaikum wr.wb

Pada kesempatan kali ini saya akan mengajarkan bagaimana Bacaan Dzikir yang telah diajarkan oleh Rosul Allah agar kita mengerti bagaimana kekuatan doa dan dimudahkan jalan dalam kehidupan ini.

Setelah salam membaca istigfar sebanyak tiga kali kemudian mengucapkan,

اللَّهُمَ أَنْتَ السَّلَامُ وَمِنْكَ السَّلَامُ تَبَارَكْتَ يَا ذَا الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ
Ya Allah, Engkau Mahasejahtera, dan dari-Mu kesejahteraan. Mahaberkah Engkau, wahai Rabb pemilik keagungan dan kemuliaan.” (Sahih; H.R. Muslim, no. 591)
Patut diperhatikan bahwa lafal zikir di atas tidak boleh ditambah dengan kata-kata:
وَإِلَيْكَ يَعُوْدُ السَّلاَمُ فَحَيِّنَا رَبَّنَا بِالسَّلاَمِ وَأَدْخِلْنَا دَارَ السَّلاّمِ
Hal itu dikarenakan lafal tersebut tidak berasal dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Lihat Misykatul Mashabih, 1:303; Hasyiyah Ath-Thahawi ‘alal Maraqiy, 2:311.
- Kemudian mengucapkan,
لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ اللَّهُمَّ لَا مَانِعَ لِمَا أَعْطَيْتَ وَلَا مُعْطِيَ لِمَا مَنَعْتَ وَلَا يَنْفَعُ ذَا الْجَدِّ مِنْكَ الْجَدُّ
Tidak ada sembahan yang berhak disembah melainkan Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya segala kerajaan dan pujian. Dia Mahakuasa atas segala sesuatu. Ya Allah, tidak ada yang mampu mencegah sesuatu yang telah Engkau berikan dan tidak ada yang mampu memberi sesuatu yang Engkau cegah. Tidak bermanfaat kekayaan dan kemuliaan itu bagi pemiliknya untuk (menebus) siksaan-Mu.” (Sahih; H.R. Bukhari, no. 6862; Muslim, no. 593; An-Nasa’i, no. 1341)
- Setelah itu, Anda bisa mengucapkan tasbih (سبحان الله), tahmid (الحمد لله), dan takbir (الله أكبر) sebanyak 33 kali, kemudian menyempurnakannya sehingga genap menjadi seratus dengan mengucapkan,
لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
Tidak ada sesembahan yang berhak disembah melainkan Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya segala kerajaan dan pujian. Dia Mahakuasa atas segala sesuatu.”
Hal ini berdasarkan hadis yang diriwayatkan Imam Muslim dari shahabat Abu Hurairah; Rasulullah bersabda,
مَنْ سَبَّحَ اللَّهَ فِي دُبُرِ كُلِّ صَلَاةٍ ثَلَاثًا وَثَلَاثِينَ وَحَمِدَ اللَّهَ ثَلَاثًا وَثَلَاثِينَ وَكَبَّرَ اللَّهَ ثَلَاثًا وَثَلَاثِينَ فَتْلِكَ تِسْعَةٌ وَتِسْعُونَ وَقَالَ تَمَامَ الْمِائَةِ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ غُفِرَتْ خَطَايَاهُ وَإِنْ كَانَتْ مِثْلَ زَبَدِ الْبَحْرِ
Barang siapa yang bertasbih, bertahmid, dan bertakbir sebanyak 33 kali setelah melaksanakan shalat fardhu sehingga berjumlah 99 kemudian menggenapkannya untuk yang keseratus dengan ucapan “لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ” ,maka kesalahannya akan diampuni meskipun sebanyak buih di lautan.” (Sahih; H.R. Muslim, no. 597)
- Apabila kondisi tidak memungkinkan untuk membaca lafal tasbih, tahmid, dan takbir masing-masing sebanyak 33 kali, Anda bisa juga mengucapkan tasbih, takbir, dan tahmid sebanyak 10 kali. Hal ini berdasarkan hadis Abdullah bin Amruradhiallahu ‘anhu. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
خَلَّتَانِ لَا يُحْصِيهِمَا رَجُلٌ مُسْلِمٌ إِلَّا دَخَلَ الْجَنَّةَ أَلَا وَهُمَا يَسِيرٌ وَمَنْ يَعْمَلُ بِهِمَا قَلِيلٌ يُسَبِّحُ اللَّهَ فِي دُبُرِ كُلِّ صَلَاةٍ عَشْرًا وَيَحْمَدُهُ عَشْرًا وَيُكَبِّرُهُ عَشْرًا
Ada dua perkara, setiap muslim yang konsisten melakukannya akan masuk ke dalam surga. Keduanya sangatlah mudah, namun sangat jarang yang mampu konsisten mengamalkannya. (Perkara yang pertama) adalah bertasbih, bertahmid, dan bertakbir masing-masing sebanyak sepuluh kali sesudah menunaikan shalat fardhu.” (Sahih; H.R. Tirmidzi, no. 3410; Shahihut Tirmidzi, no. 2714)
- Kemudian membaca Ayat Kursi serta surat Al-Ikhlash, Al-Falaq, dan An-Nas.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ قَرَأَ آيَةَ الْكُرْسِي دُبُرَ كُلِّ صَلاَةٍ مَكْتُوْبَةٍ لَمْ يَمْنَعْهُ مِنْ دُخُوْلِ الْجَنَّةِ إِلاَّ أَنْ يَمُوْتَ
“Barang siapa yang membaca Ayat Kursi setiap selesai menunaikan shalat fardhu (wajib), maka tidak ada yang menghalanginya masuk surga selain kematian.” (Sahih; H.R. Ath-Thabrani dalam Al-Mu’jamul Kabir, no. 7532, Al-Jami’ush Shaghir wa Ziyadatuhu, no. 11410)
Uqbah bin Amir radhiallahu ‘anhu berkata,
أَمَرَنِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ أَقْرَأَ بِالْمُعَوِّذَاتِ دُبُرَ كُلِّ صَلَاةٍ
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkanku agar membaca surat Al-Mu’awwidzat (Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas) setiap selesai menunaikan shalat.” (Sahih; H.R. Abu Daud, no. 1523; Shahih Sunan Abi Daud, no. 1348)

TORSIONAL OSCILLATION OF A SPIRAL SPRING



6.1  Dasar Teori

            Pada percobaan torsional oscillation of a spiral spring ini dapat diketahui bahwa osilasi pada pegas spiral di pengaruhi oleh pembebanan,disini terdapat dua rotasi yaitu  CW dan CCW,CW adalah rotasi yg searah jarum jam sedangkan CCW adalah rotasi yang berlawanan arah jarum jam dengan beban yang di tentukan dan dapat di ketahui rotasi per- unit.

            Untuk mengetahui kekakuan pegas spiral dapat di rumuskan:
                          
 

Dimana :
    Co   = kekakuan pegas (N.m/radian)
    m     = persamaan gradien (deg/N)

Untuk mengetahui periode waktu dapat  di  rumuskan 

             




   Untuk mengetahui kelembaman momen pada pegas spiral dengan menggunakan cakram inersia.
Dapat dirumuskan:

           




Dimana :
            I'   = Kelembaman momen (kg.m)
            b   =  Ketebalan cakram (m)

6.2  Tujuan Praktikum

            Tujuan dari percobaan torsional oscillation of a spiral spring adalah

A.    Mempelajari osilasi torsional dari pegas spiral.
B.     Menentukan derajat osilasi dengan variasi beban.
            Manfaat
A.    Mengetahui momen inersia dari sebuah pegas spiral dengan menggunakan cakram inersia.
B.     Mengetahui bahwa osilasi pada pegas spiral di pengaruhi oleh pembebanan.

6.3 Alat dan Bahan.
            A. Alat.
                        1.Torsional oscillation unit.
    -  Pegas spiral
    -  Busur derajat pengukur.
    -  Tali penggantung.
       
2. Penggantung beban.
3.Kalkulator.
4.Stopwatch.
5.Modul
B. Bahan.
1.Beban(2N = 5 unit,10N= 1 unit)
2.Cakram inersia.
       - A (tebal 1mm)
       - B (tebal 3mm)
       - C (tebal 7mm)
6.4  Langkah Kerja Praktikum.
            a. Siapkan alat dan bahan.
                1. Percobaan dengan beban gantung.
o   Lilitkan tali penggantung pada poros bagian dalam pegas spiral dengan searah jarum jam CW (clock wise) atau dengan berlawanan arah jarum jam CCW(counter clock wise),Praktikan dapat melihatnya dari sisi kanan atau  kiri.
o   Pasang penggantung beban pada tali penggantung.
o   Pada busur derajat pengukur di kalibrasikan 0 (nol).
o   Pasang beban sesuai dengan percobaan pada soal secara bertahap.
o   Lihat pada busur pengukur berapa rotasi yang di alami pegas spiral.
o   Catat hasilnya dalam modul.
o   Ulangi langkah tersebut pada beban dan arah yang bervariasi.
b. Siapkan alat dan bahan.
2.Percobaan dengan cakram inersia.
- Pasang cakram inersia pada poros bagian luar pegas spiral dengan variasi                 cakram yang berbeda sesuai pertanyaan.
- Buat tanda pada cakram inersia dengan menggunakan spidol.
                        - Pasang tali penggantung pada poros bagian dalam pegas spiral. 

SISTEM GAYA


SISTEM GAYA

F Konsep Dasar Mekanika Bodi Padat

F Dasar Besaran

-          Ruang adalah daerah geometri yang ditempati oleh benda yang posisinya digambarkan oleh pengukuran linear dan membentuk sudut relatif terhadap sistem koordinat
-                      Waktu adalah ukuran peristiwa yang berurutan dan merupakan besaran dalam ilmu dinamika
-         Massa adalah ukuran kelembaban bodi, yang merupakan penghambat terhadap perubahan kecepatan
-                      Gaya adalah aksi suatu bodi terhadap bodi lain. Suatu gaya cenderung menggerakkan sebuah bodi menurut arah kerjanya. Aksi sebuah gaya dicirikan oleh besarannya, arah kerjanya, dan titik tangkapnya. Misal

Besaran gaya = 500 kg

Arah = tegak lurus ke bawah
Titik tangkap = panjang garis
misal 1 cm = 100 kg maka panjang garis = 5 cm


F Hukum Newton
-          Hukum Newton I adalah sebuah partikel akan tetap diam atau terus bergerak dalam sebuah garis lurus dengan kecepatan tetap jika tidak ada gaya tak seimbang yang bekerja padanya
-          Hukum Newton II adalah bila percepatan sebuah partikelnya sebanding dengan gaya resultan yang bekerja padanya dan searah dengan gaya tersebut
F = m.a
-          Hukum Newton III adalah bila gaya aksi dan reaksi antara bodi yang berinteraksi memiliki besar yang sama, berlawanan arah dan segaris

F Komposisi Gaya
-          Gaya-gaya kolinier (colinear forces) = gaya-gaya yang segaris kerjanya terletak pada satu garis lurus
-          Gaya-gaya koplanar (coplanar forces) = gaya-gaya yang garis kerjanya terletak pada satu bidang rata
-          Gaya-gaya ruang (three dimensional system of forces) = gaya-gaya yang bekerja didalam ruang
-          Gaya-gaya konkuren (concurrent forces) = gaya-gaya yang garis kerjanya melalui sebuah titik sedang jika sebaliknya disebut nonkonkuren
-          Gaya-gaya sejajar = gaya-gaya yang garis kerjanya sejajar baik pada bidang rata maupun dalam ruang
Komposisi gaya diberikan pada gambar 1.1 berikut:



Gambar 1.1. Komposisi gaya-gaya

Penandaan arah gaya
-          Gaya positif jika arah gaya ke kanan atau ke atas
-          Gaya negatif jika arah gaya ke kiri atau ke bawah

F Keseimbangan gaya.
-          Konsep dari gaya adalah suatu aksi yang cenderung mengubah keadaan diam pada sebuah bodi ke keadaan dimana gaya bekerja.
-          Pada gaya kolinier, gaya akan seimbang bila jumlah aljabar gaya-gaya itu sama dengan nol. Misal P > G maka benda akan ke atas, P < G benda akan keba-wah, P = G benda seimbang (lihat gambar 1.2)

Gambar 1.2. Keseimbangan gaya

-          Pada gaya konkuren-koplanar, gaya akan seimbang bila jumlah aljabar dari komponen-komponen pada sumbu X dan Y yang sama dengan nol (gambar 1.3)
S Fx = 0 dan S Fy = 0

Gambar 1.3. Keseimbangan resultan gaya

P dapat diganti oleh m dan n bila: - m Sin a + n sin b = 0 dan m cos a + n cos b = P
S X = 0 atau – mx + nx = 0 dan S Y = 0 atau my + ny – G = 0

-          Momen: besaran yang mengindikasikan kemampuan dari sebuah gaya yang menyebabkan rotasi  (perputaran). M = F.r , dimana r adalah jarak gaya terhadap titik pusat tumpuan (A), lihat gambar berikut.

-           
Gambar 1.4. Momen pada pengungkit paku dan penandaan momen

-          Momen bernilai positif apabila mengakibatkan putaran searah jarum jam, dan sebaliknya bernilai negatif apabila mengakibatkan putaran berlawanan arah jarum jam
-          Resultan momen dari beberapa gaya terhadap suatu titik sama dengan jumlah aljabar dari momen setiap gaya terhadap titik tersebut.
-           
M1 = F1 x r1
M2 = F2 x r2
Resultan:
M = M1 + M2


Gambar 1.5. Resultan momen

-          Teori Varignon: Momen sebuah gaya terhadap sebuah titik sama dengan jumlah momen dari komponen-komponen gaya tersebut terhadap titik itu.
-          Gaya-gaya pada tongkat umpil akan menimbulkan momen positif dan negatif terhadap titik A. Apabila momen positif lebih besar atau sebaliknya, maka papan akan tidak seimbang, lihat gambar 1.5.

Momen A = (-F1 x 2,5)+(F2 x 2) = 45 kgm (positif)
Jika F2 digeser kekiri sehingga berjarak 1,25 m dari A maka MA = (-30 kg x 2,5 m) + (60 kg x 1,25 m) = 0.
Hal ini berarti momen positif sama dengan momen negatif, tongkat umpil dinyatakan seimbang.
Gambar 1.5. Gaya-gaya pada tongkat umpil

-          Dua gaya sejajar, sama besar, berlawanan arah dengan jarak tertentu (kopel gaya). Momen terhadap titik O (MO) dapat dihitung: MO = P.a + P.b = P.(a+b) = P.L. Jadi resultan dari pasangan gaya ini adalah momen, dan tidak mungkin berupa suatu resultan gaya ataupun gaya-gaya seimbang, sekalipun jumlah aljabarnya sama dengan nol. Pasangan gaya ini disebut gaya kopel, yang menghasilkan momen-kopel (lihat gambar 1.6).



Gambar 1.6. Momen kopel

-          Torsi: suatu gaya yang menimbulkan puntiran. Gaya bekerja menyilang terhadap suatu sumbu. Garis kerja gaya tegak lurus sumbu dengan jarak d. Besar puntiran pada sumbu akibat gaya ini dihitung sebagai: T = F.d.
-          Torsi menganut hukum tangan kanan, yaitu bila ibu jari menunjuk ke arah sumbu maka jari-jari yang lain merupakan gaya yang menimbulkan torsi negatif.

Flow CHART

Penulisan Algoritma

·        Dalam bahasa natural (Bahasa Indonesia, Bahasa      Inggris, dan bahasa manusia lainnya)
§  Tapi sering membingungkan (ambiguous)
·        Menggunakan flow chart (diagram alir)
§  Bagus secara visual akan tetapi repot kalau  algoritmanya panjang
·        Menggunakan pseudo-code
§  Sudah lebih dekat ke bahasa pemrograman, namun sulit dimengerti oleh orang yang tidak mengerti pemrograman
Contoh
1.   Masukkan sebuah bilangan sembarang
2.   Bagi bilangan tersebut dengan bilangan 2
3.   Hitung sisa hasil bagi pada langkah 2.
4.   Bila sisa hasil bagi sama dengan 0 maka bilangan itu adalah bilangan genap tetapi bila sisa hasil bagi sama dengan 1 maka bilangan itu adalah bilangan ganjil


Flowchart


·        Bagan-bagan yang mempunyai alur yang menggambarkan langkah-langkah penyelesaian suatu masalah.
·        Merupakan cara penyajian dari suatu algoritma.
·        Ada 2 macam Flowchart :
§ System Flowchart à  urutan proses dalam sistem dengan menunjukkan alat media input, output serta   jenis media penyimpanan dalam proses pengolahan data.
§ Program Flowchart à urutan instruksi yang digambarkan dengan simbol tertentu untuk  memecahkan masalah dalam suatu program.
Menentukan apakah suatu bilangan merupakan bilangan ganjil atau bilangan genap.


Simbol Flowchart



Pembuatan Flowchart

·        Tidak ada kaidah yang baku.
·        Flowchart = gambaran hasil analisa suatu masalah
·        Flowchart dapat bervariasi antara satu pemrogram dengan pemrogram   lainnya.
·        Secara garis besar ada 3 bagian utama:
                   – Input
                   – Proses
                   – Output
·        Hindari pengulangan proses yang tidak perlu dan logika yang berbelit sehingga jalannya proses menjadi singkat.
·        Jalannya proses digambarkan dari atas ke bawah dan diberikan tanda panah untuk memperjelas.
·        Sebuah flowchart diawali dari satu titik START dan diakhiri dengan END atau STOP.


Contoh 1: Flowchart untuk algoritma pencarian nilai maksimum dari 3 bilangan.


                                                                                            
A   Algoritma dengan pseudo-code

       maks ← bilangan pertama
       if (maks < bilangan kedua)
       maks ← bilangan kedua
       if (maks < bilangan ketiga)
       maks ← bilangan ketiga




Algoritma

Definisi Algoritma

• “Algoritma adalah urutan langkah-langkah logis penyelesaian masalah yang disusun secara sistematis dan logis”.
• Langkah-langkah dalam Algoritma harus logis dan harus dapat ditentukan bernilai salah atau benar.
• Algoritma adalah step by step procedure untuk menyelesaikan masalah
• Ingat : komputer tidak mengerti bahwa urutan langkah kita atau logika berpikir salah.