Pages

Cara menghilangkan Iklan BBM tanpa subscription [ROOT Only]

Berikut saya akan menjelaskan cara menghilangkan iklan bbm tanpa subscription. Yang harus diperhatikan adalah cara ini hanya menghilangkan Iklan pada bbm tidak termasuk channel suggestion.




Alat tempur:
- HH agan (Rooted)
Root Explorer

Step by step :

- Masuk ke pengaturan hh anda > aplikasi > bbm > lalu force stop bbm anda

- Install Root Explorer lalu grant root permission-nya

- buka RootEx lalu masuk ke directory data/data/com.bbm/files/bbmcore

- Lalu beri tanda centang pada file "adsimages, bbmads.cfg, ads.db, ads.db-journal"

- Set permissionnya menjadi kosong seperti berikut, kemudian klik OK.


- Setelah itu buka kembali BBM agan dan rasakan bedanya.



NB : Ini hanya cara untuk menghilangkan iklan, tetapi jika agan memiliki rejeki lebih alangkah baiknya jika agan berlangganan subscription dari BBM :v

Sekian postingan dari saya, kurang lebihnya saya minta maaf jika ada salah kata :v

Mencari Top speed motor secara matematis


Biasanya motor-motor kenceng yang turun di liaran maupun di resmi jarang menggunakan speedo meter...entah karna ribet atau kurang simple di lihatnya yang pasti sangat jarang di gunakan.....tentunya hal itu mengundang rasa penasaran orang-orang yang ingin mengetahui seberapa kencang motor tersebut pada top speednya betulkan.....dan juga sulitnya lahan trek lurus yang panjang teutama di kota-kota besar ibu kota dan juga padatnya lalulintas tidak bisa membuat kita mendapatkan top speed yang di inginkan...
Ups jangan pesimis dulu kawan....ternyata secara kalkulasi matematis top speed  sebuah kendaraan dengan melalui beberapa tahap rumus yang di gunakan.

  Biasanya kalo mulai masalah hitung-hitungan paling males nih bacanya...hehehe.....tenang sob pelajaran hitungan kita kali ini sangat berkaitan erat dengan hoby yang kita jalani pada dunia otomotif saat ini karna bisa secara langsung kita aplikasikan... berbeda dengan belajar hitung-hitungan waktu SD dan smp...yang kita sendiri belum tau juntrungannya perhitungan tersebut nantinya akan kita gunakan untuk apa bagaimana dan seperti apa ...? yah kebanyakan mikir keburu lupa om...hehehe .....so jika kita bisa menggunakan perhitungan ini pada kondisi hobi kita sekarang.... tentunya selain secara tehnik riset mengalami kemajuan dan secara wawasan kita sendiri pun jadi lebih mantappp. ok lets go kita langsung aja ke topik bahasan.


Seperti kita ketahui transfer energi pengerak pada sebuah mesin/kendaraan di mulai dari pergerakan sebuah => Piston =>setang piston => big end = >  kruk as  => gigi primer => gigi sekunder => kopling => Main Axle =>pinion gear– wheel gear => Drive Axle => gear depan  => .rantai => Gear belakang =>roda belakang...simak contoh gambar di atas.
Untuk itu rumus reduksi dan kecepatan di gunakan untuk mencari perhitungan top speed secara matematis...simak dan perlahan-lahan aja sob biar ga pusing...hehehe
Rumus mencari perbandingan Reduksi total tiap gigi : 

Rumus reduksi ( i )

Rumus menghitung kecepatan
Setelah kita mendapatkan rumusanya lalu kemudian kita coba aplikasikan pada sebuah motor umum atau standar saja  sebagai contoh awal yang datanya telah di dapatkan secara lengkap agar kita bisa mengkoreksi secara bersama-sama jika terdapat data yang salah :

Diketahui Spesifikasi roda gigi Yamaha Vixion lama : 
- Gigi Primer = 73/24
- Gigi Skunder = 42/14
- Ratio : 1st  = 34/12
              2nd = 30/16
              3rd = 30/21
              4th = 24/21
              5th = 22/23
- Diameter efektif roda = 60 cm = 0.6 m
- Putaran Maximum mesin = 10.000 rpm

Ditanyakan :
Berapa kecepatan motor pada masing-masing giginya ?

Jawab : 
yang di cari terlebih dahulu adalah ( i ) = ratio reduksi total tiap gigi ...setelah di temukan kemudian di lanjutkan mencari kecepatanya...begitu dan seterusnya langkah-langkash selanjutnya pada masing-masing perhitungan gigi-giginya....simak baik-baik kawan

Gigi 1 :


 Maka kecepatan maksimal gigi 1 adalah = 43,72 km/jam

Gigi 2 :

Kecepatan maksimal gigi 2 adalah = 66,07 km/jam

Gigi 3 :

Kecepatan maksimal gigi 3 adalah =  86,72 km/jam

Gigi 4 :


Kecepatan maksimal di gigi 4 adalah = 108,4 km/jam

Gigi 5 :


Kecepatan maksimal di gigi 5 adalah = 129,51 km/jam

Cukup logis bukan hanya dari sebuah data saja kita sudah dapat menyimpulkan sebuah perkiraan yang bisa saja menjadi bahan comparasi pada kondisi real di speedo meter....tentunya hasil perhitungan di atas tidaklah dapat di hitung bersih bahwa perhitungan tersebut adalah benar 100 %....karena masih banyak faktor x di lapangan yang membuat sebuah perhitungan tersebut akan meleset beberpa point di antaranya aerodinamis hempasan udara, kondisi jalan bobot kendaraan dan pengendara dll...nah dari contoh perhitungan menggunakan data motor standar ini...kawan-kawan juga bisa aplikasikan perhitungan ini pada motor-motor korekanya yang telah mengalami modifkasi part terutama penggantian CDI komponen roda giginya seperti ratio,dan primer skunder hingga pada lingkar roda belakang.


Perhitungan Lebar Squish Band pada Head Motor 2 Tak

Contoh dari buku 2 Stroke Performance Tuning - A Graham Bell


Pada contoh di bukunya Graham Bell, ukuran squish / piston 54 mm berarti squish bandnya itu adalah 8 mm atau disebut dengan 50% Squish Band.....

sedangkan dari buku 2 Stroke Tuner's Handbook by Gordon Jennings



sama dengan Graham Bell yaitu 50% Squish Band...

Pertanyaan :
Jika piston 54 mm maka 50% squish band-nya adalah 8 mm, darimana angka 8 mm itu ? Bagaimana rumusnya ?

Kemungkinan jawaban :
Jika membaca kedua buku tersebut, TIDAK DITEMUKAN RUMUS untuk menghitung squish band tersebut.......

Namun demikian, kiranya rumus berikut ini dapat dijadikan acuan (setidaknya oleh saya ya, hehehe)

Jadi rumusnya :
r = 0.5*D*(1 - sqrt(1 - S))
sqrt itu adalah akar......:)
dimana :
r = width of ring-------------------->squish band-nya
D = cylinder bore/ ukuran piston
S = squish factor as decimal fraction, ie 0.73 not 73% (faktor squish band-nya dalam decimal)

Contoh :
misalnya di Graham Bell disebutkan A 50 % squish band (S) dari piston 54 mm (D) itu adalah 8 mm
jadi S = 0.5, D = 54 mm, maka
r = 0.5 *54 * (1 -sqrt(0.5)) = 7.9 mm dibulatkan 8 mm (sangat mendekati)

Sementara itu, Eric Gorr di bukunya - 2 stroke top end and performance
Head dgn squish band lebar 60 % dari bore/ piston & rasio kompresi 9 : 1 cocok untuk penekanan pada RPM bawah sampai menengah...........
Head dgn suish band (35-45 %) dari bore / piston & rasio kompresi 8 : 1 cocok untuk penekanan pada RPM atas..........

Bunyi Dan Rumus Hukum Pascal

Hukum pascal adalah  hukum-hukum dasar dalam fisika  yang berkaitan dengan konsep tekanan hidrostatis. Mempelajari Fisika tidak lengkap jika sobat infosih tidak mengetahui bunyi hukum Pascal.  Berikut ini adalah Bunyi hukum pascal.



Bunyi Hukum Pascal 
Tekanan yang diberikan pada suatu zat cair didalam suatu wadah, akan diteruskan ke segala arah dan sama besar.

hukum pascal dapat dirumuskan sebagai berikut:
Rumus:
PA = PB    atau  F1 = F2
Jika:
F1/A1 =  F2/A2  maka  F1 = A1/A2 x F2
  atau  F1 = (D1/D2)2 X F2

Keterangan Simbol:
F1 /F2 = Gaya pada permukaan A atau B (N)
A1/A2 = Luas permukaan A atau B (m2)
D1/D2 = Diameter permukaan A atau B (m)

Cara Membaca Hasil Mengukuran Micrometer Yang Benar

pabila Melakukuan Pengukuran, Jangan Lang Mengukur Benda Yang Kita Mau Ukur. Kita Harus Memperhatikan Beberapa Hal Yang Penting Agar Tidak Terjadi Kesalahan Dalam Pengukuran,  Hal Tersebut Meliputi:
  1. Penyesuaian nol(kalibrasi)
    Sebelum menggunakan mikrometer, periksa untuk memastikan bahwa ujung nol disejajarkan dengan benar.
  2. Pemeriksaan
    Pada mikrometer berukuran 50~75mm seperti terlihat pada gambar, letakkan pengukur standar 50mm pada pembukaan, dan biarkan racher stopper untuk bergerak secara bebas sebanyak 2 sampai 3 putaran. Kemudian, periksa bahwa garis dasar pada thimbel dan garis ujung nol pada dengan garis outer sleeve sejajar.#
  3. Penyetelan 
  •     Bila kesalahan kurang dari 0.02 mm
Kuncilah Spindle dengan lock clamp untuk mengamankan Spindle. Kemudian dengan memakai penyetel putarlah outer sleeve sampai tanda “O” thimble lurus dengan garis dengan garis outer sleeve. periksa kembali titik “O” untuk meyakinkan bahwa micrometer telah dikalibrasi dengan benar
  •     Bila kesalahan lebih dari 0.02 mm
Kuncilah Spindle dengan lock clamp untuk mengamankan Spindle. Kendorkan Stopper sampai thimble bebas, Luruskan tanda nol thimble dengan garis outer sleeve dan kencangkan kembali racher stopper, periksa kembali titik “O” untuk meyakinkan bahwa micrometer telah dikalibrasi dengan benar.

Penting: Berikan landasan pada item yang akan diukur, dan putar Thimbel sampai Spindle menyentuh item dengan lembut.
Setelah Spindle menyentuh dengan lembut item yang hendak diukur, putar racher stopper beberapa kali dan baca pengukuran.
Racher Stopper menyatukan tekanan yang diberikan oleh spindle, sehingga saat tekanan ini melampaui tingkat spesifikasi, maka tekanan akan berhenti.

Contoh pembacaan skala micrometer:

Skala pada Outer Sleeve (Atas) = 55,00 mm
Kenaikan / Skala pada Outer Sleeve (bawah)  = 0,5 mm
Skala Thimble = 0,45 mm
Hasil pengukuran 55+0,5+0,45 = 55,95 mm


Kiranya Bermanfaat Bagi Anda