Pages

CARA MUDAH MENENTUKAN SATUAN DAN SKALA CETAK DI AUTOCAD

Artikel berikut ditujukan bagi teman-teman yang masih sedikit bingung dengan satuan dan skala yang ada dalam AutoCAD.
Dalam urusan satuan dan skala pasti tidak terlepas dari namanya ukuran, apakah itu mm, cm, m dan lain sebagainya.

UNIT DI AUTOCAD


Banyak yang bertanya sebenarnya di AutoCAD itu menggunakan satuan/unit apa sih ?.
Dalam program AutoCAD satuan yang tersedia yaitu Metric atau mm (milimeter) danImperial atau inch (inchi).
terus bagaimanan kita bisa membedakan lembar kerja itu mm atau inchi?, jawabanya sangatlah mudah, yaitu disaat pertama kali kita membuat lembar kerja baru pasti memilih template yang berekstensi dwt, lha template dengan nama acadiso.dwt  adalah menggunakan satuan mm dan acad.dwt adalah yang menggunakan satuan imperial atauinchi



untuk mengecek kebenarannya bisa diketikUNITS kemudian enter, maka akan ditampilkan nilai dari Unit yang berlaku pada lembar kerja tersebut, unit ini bukanlah unit yang dipakai dalam satuan gambar, namun hanya sebagaiUnit scale Insertion saja, maksudnya apa unit scale insertion, yaitu unit yang digunakan bilamana kita akan melakukan proses Impor Blok atau gambar dengan ukuran Inchi/mm, maka secara otomatis akan menyesuaikan kedalam satuan yang kita setting.

Berarti tidak ada hubungan dengan Skala Cetak donk?
Ya betuk sekali, untuk setting Units lembar kerja tidak berpengaruh terhadap skala cetak, karena itu adalah dua hal yang berbeda.

Terus bagaimana kita menentukan satuan dalam AutoCAD?
untuk menentukan satuan dalam AutoCAD terserah pada kita satuan apa yang hendak digunakan dalam penggambaran, misalnya kita mau menggambar sebuah persegi dengan ukuran aslinya 1 meter x 2 meter maka untuk menentukan satuan penggambaran adalah sebagai berikut :

Satuan meter = kita tulis 1,2
Satuan cm = kita tulis 100,200
Satuan mm = kita tulis 1000,2000

Penulisan satuan haruslah tetap dalam satu gambar kerja, jadi tidak diperbolehkan menggunakan 2 satuan dalam satu penggambaran, meskipun hal tersebut mungkin saja dilakukan tapi secara aturan penggambaran adalah salah. 

SKALA DI AUTOCAD


Mungkin bagi yang baru menggunakan program AutoCAD soal skala mungkin kurang dipahami, jadi perlu diketahui bahwa di AutoCAD tidak ada istilah skala Objek yang ada hanyalah skala cetak atau Plot Scale. Meskipun secara prinsip kedua istilah tersebut adalah sama saja.

Apa itu skala Objek, mungkin teman-teman waktu sekolah dulu pernah menggambar secara manual benda atau objek yang ukurannya lebih besar dari kertas gambar yang digunakan, lha biar objek yang digambar muat di kertas gambar maka objek harus diskala kan, misalnya 1:100 atau 1:50 dst lha itu yang disebut skala objek, jadi objeknya  yang diskala.

Terus yang disebut skala cetak itu apa donk ?
Skala cetak adalah skala yang digunakan supaya nilai hasil dari proses pencetakan/plot sesuai dengan kertas yang digunakan, misalnya kita akan menskala 1:100 dengan objek rectang sebesar 1000 x 2000 pada kertas A4, maka ketika objek di cetak/plot nilai objek 1000 satuan dalam gambar AutoCAD akan dibagi 100 sehingga akan menjadi 10 pada penggaris yang kita gunakan. 
Jadi bukan Objek yang digambar di model yang diskala, tapi hasil cetak dari penggambaran objek itu yang diskala. Skala Objek di model nya tetap 1:1 atau dengan kata lain seperti ukuran aslinya.

masih bingung ?, pasti masih tidak mudeng ya?, oke mari kita buktikan biar jelas dan gamblang...

Siapkan :
PC/Laptop yang sudah ada AutoCADnya -Ya Iyalah :)
Printer yang sudah siap dan penggaris untuk mengecek.

CARA 1 = CETAK SKALA DI MODEL

MISAL SKALA YANG DIKEHENDAKI ADALAH 1:10, BERARTI HASIL CETAK NANTI 1 SATUAN DI GAMBAR AKAN DIBAGI DENGAN 10. (MISAL 1000 SATUAN DIGAMBAR MAKA AKAN MENJADI 1000:10 = 100 SATUAN DI PENGGARIS)

untuk lebih jelas buatlah objek seperti pda langkah dibawah ini :

Langkah :
- Buat sebuah rectang dengan ukuran 1000 x 2000 (Asumsi kita menggunakan satuan mm)



- Kemudian buat sebuah rectang lagi dengan ukuran210 x 297 untuk layout kertasnya (Asumsi menggunakan kertas A4)
Offset layout kertas sebesar 10 kearah dalam, offset ini bertujuan sebagai margin kertasnya.
- langkah selanjutnya Skala-kan Layout kertas A4 sebesar 10 kali (sesuai dengan besarnya skala yang di inginkan).
- cara menskala layout kertas bisa menggunakan perintah Scale dengan faktor 10,  atau teman-teman kalikan nilai kertas dengan skala yang diinginkan, misalnya 210 x 297 kalau mau diskala 1:10 maka harus dikalikan 10 sehingga menjadi 2100 x 2970, kalau mau di skala 1:100 ya harus dikalikan 100 dst.
- setelah proses penskalaan kertas selesai kemudian Masukkan Objek Persegi kedalamnya.


- Langkah selanjutnya yaitu klik kanan pada tab Model dan pilih Page Setup Manager untuk melakukan setting pada halaman cetak.
  

Akan muncul Jendela Page Setup Manager, kemudian pilih Modify


 Akan ditampilkan jendela Page Setup - Model

P1 = Tentukan Printer yang akan dibuat untuk Plotting
P2 = Tentukan Ukuran Kertas yang akan dipakai
P3 = Pilih Window, kemudian pada Klik tombol Window (P4) akan dibawa kedalam jendela kerja model kemudian Klik dari ujung P1 kearah P2 sebagai area cetaknya.

P5 = Klik Center the Plot
P6 = Tentuakan skala yang hendak dipakai
P7 = Tekan Ok untuk melakukan proses pencetakan.

Setelah keluar hasil print out coba cek ukuran dari objeknya apa sudah betul sesuai dengan skala yang kita tentukan. 

untuk contoh diatas, maka hasil cetak objek dengan ukuran 1000 akan menjadi 100 mm (1000:10) bila diukur menggunakan penggaris, dan 2000 akan menjadi 200 mm (2000:10 cm).

bila sudah betul coba untuk menskala kan 1:100, 1:50 atau skala lain nya.

Cara merubah ukuran gambar atau objek pada autocad

Cara merubah ukuran gambar atau objek pada autocad 2010 secara sederhana menggunakan tools skala di autocad 2010. tools ini bisa merubah ukuran gambar yang semula objek ukuran kecil bisa di perbesar sesuai dengan ukuran yang anda inginkan, begitu juga sebaliknya ukuran yang besar dijadikan kecil, contoh sederhana ini bisa anda aplikasikan pada objek-objek gambar diautocad untuk merubah ukuran yang sebenarnya.
Pertama
Buatlah objek gambar yang anda ingin atur ukuran dengan menggunakan skala

kedua
blok objek tersebut

ketiga
rubah skala objek tersebut dengan tool skala

keempat
lalu anda bisa rubah ukuran dengan mengatik angka yang anda ingin rubah ukuran gambarnya

kelima
anda bisa merubah ukuran tersebut dengan cara menarik gambar dan ukuran gambar akan berubah

dari penjelasan diatas anda bisa melihat video tutorial autocad 2010 di bawah ini

mencari skala, cara membuat skala, rumus skala, cara menghitung skala, skala rumah minimalis, rumus mencari skala, skala adalah, cara mencari skala, cara menghitung skala denah rumah, macam macam skala, menghitung skala, contoh soal skala, perbandingan skala, skala garis, jenis skala, cara menghitung skala pada gambar, arti skala, rumus menghitung skala, rumus perbandingan skala, cara menghitung skala bangunan, rumus mencari jarak, mencari jarak sebenarnya, rumus jarak sebenarnya, cara menghitung jarak sebenarnya, rumus mencari jarak sebenarnya cara membuat denah rumah, membuat denah rumah, software membuat denah rumah, membuat denah, program membuat denah rumah, cara membuat denah bangunan, belajar membuat denah rumah, software membuat denah rumah 2d, program untuk membuat denah rumah, cara membuat denah rumah minimalis, tips membuat denah rumah, cara membuat denah 3d, cara membuat denah kelas mencari skala, cara membuat skala, rumus skala, cara menghitung skala, skala rumah minimalis, rumus mencari skala, skala adalah, cara mencari skala, cara menghitung skala denah rumah, macam macam skala, menghitung skala, contoh soal skala, perbandingan skala, skala garis, jenis skala, cara menghitung skala pada gambar, arti skala, rumus menghitung skala, rumus perbandingan skala, cara menghitung skala bangunan…

Business Coach: Publisher Google Adsense Tidak Bisa Disebut Pebisnis!

Publisher-Google-Adsense-Tidak-Bisa-Disebut-Pebisnis
Menjadi publisher Google Adsense adalah salah satu cara menghasilkan uang dari blog/ website…ah itu berita basi! Sudah sejak dulu banyak blogger yang sukses mendulang uang dari blog mereka, bahkan ada blogger yang bisa menghasilkan uang miliaran rupiah per bulan hanya dari kegiatan blogging. Yup, Anda tidak salah baca, miliaran rupiah per bulan. Saya tidak ingin membahas siapa blogger sukses tersebut atau besar-kecilnya earning menjadi publisher Adsense, tapi ingin berbagi opini tentang Adsense dan kaitannya dengan #bisnis online.
Satu kali Saya pernah membaca sebuah artikel di sebuah blog lokal, di mana pemilik blog tersebut sering meng-klaim dirinya sebagai Business Coach (mentor bisnis). Di dalam artikel tersebut, si mentor tersebut menyebutkan bahwa sebenarnya menjadi publisher Google Adsense itu tidak bisa disebut sebagai seorang pebisnis karena ‘bermain’ PPC (pay per click) bukanlah bisnis yang sebenarnya, publisher Adsense tidak menjual apapun, tidak ada SOP yang jelas, dan Google Adsense bisa membanned akun publisher kapan saja. Apakah benar demikian?
Saya tidak ingin beradu argumen, tapi lebih ingin memberikan pandangan saya tentang Google Adsense dan hubungannya kepada para publisher-nya. Menurut saya, para publisher Google Adsense sudah masuk dalam kategori pebisnis. Mengapa saya katakan demikian? Berikut ulasannya.

1. Sebenarnya Apa Definisi Bisnis Itu Sendiri?

Mari kita bahas mulai dari definisi bisnis itu sendiri. Menurut beberapa artikel yang saya baca (termasuk Wikipedia), “bisnis itu adalah suatu organisasi yang menjual barang atau jasa kepada konsumen atau bisnis lainnya, untuk mendapatkan laba. Secara historis kata bisnis dari bahasa Inggris business, dari kata dasar busy yang berarti “sibuk” dalam konteks individu, komunitas, ataupun masyarakat. Dalam artian, sibuk mengerjakan aktivitas dan pekerjaan yang mendatangkan keuntungan.” Baca selengkapnya di Wikipedia.
Di Wikipedia disebutkan bahwa bisnis itu adalah kegiatan/ pekerjaan (business) yang dilakukan oleh individu, komunitas, atau masyarakat, yang bisa mendatangkan keuntungan. Nah sekarang, mari kita lihat hubungan publisher dengan Google Adsense, apakah benar menjadi publisher Adsense itu menguntungkan? Oh jelas menguntungkan, hobi menulis dan menghasilkan uang dari blog tentu saja sangat menguntungkan. Saya yakin tidak akan ada yang mau menjadi publisher Google Adsense kalau tidak ada untungnya, buat apa coba? Dari poin pertama ini saja sebenarnya kita sudah bisa menyimpulkan bahwa publisher Google Adsense itu sebenarnya pebisnis, mereka mendapatkan keuntungan dari blog mereka. Tapi mari kita bahas ke point berikutnya.

2. Publisher Adsense Tidak Menjual Apapun!

Iklan Google Adsense di website/ blog publisher biasanya muncul berdasarkan kata kunci atau topik yang sesuai dengan konten web/ blog. Memang, proses munculnya iklan Adsense di blog kita bukan hasil negosiasi kita dengan pihak pengiklan, tapi sistem dari Google yang membuatnya muncul secara otomatis.
Proses bid iklan Adsense hanya diketahui oleh pihak Google Adsense dan Advertiser, dan advertiser dengan bid tertinggilah yang berpeluang lebih besar iklannya muncul lebih banyak di blog publisher (sesuai dengan niche-nya). Jadi, proses ini (bid) memang tidak melibatkan publisher. Mungkin ini alasan si mentor mengatakan bahwa publisher Google Adsense tidak menjual apa-apa, tidak seperti pemilik ecommerce yang menjual produk.
Pada saat mendaftar menjadi publisher, kita tidak akan langsung disetujui oleh Google Adsense. Ada proses review terhadap website/ blog kita, apakah blog tersebut layak atau sudah memenuhi persyaratan menjadi publisher. Tentunya hanya blog/ website yang dianggap potensial, punya kualitas, dan berdampak baik ke advertiser lah yang akan diterima menjadi publisher.
Artinya apa? Itu berarti blog/ web yang diterima menjadi publisher adalah blog yang bermanfaat dan memiliki nilai jual. Publisher memang tidak menjual space iklannya ke advertiser, tapi publisher kerjasama bagi hasil dengan Google Adsense dengan mendapat pembagian hasil sebesar 68% dari besar bid iklan per klik. Apakah kerjasama bagi hasil keuntungan bisa disebut bisnis? Tentu saja!

3. ‘Bermain’ Google Adsense Tidak Ada SOP Yang Jelas!

Pada poin ini sebenarnya saya agak bingung, yang dimaksud si mentor adalah SOP (standard operational procedure) dari sisi si pemilik blog/website atau dari sisi Google Adsense sendiri, atau keduanya. Kalau dari sisi Google Adsense-nya sendiri tentu sudah jelas mereka punya standar operasional, kalau dari sisi si blogger tentunya itu kembali ke tujuan melakukan kegiatan blogging ya.
Mungkin saja si mentor beranggapan bahwa sebuah bisnis itu haruslah punya standard operational procedure yang jelas dan tertulis seperti bisnis-bisnis besar yang sudah mapan. Tapi tentu saja tidak semua bisnis bisa ‘dipukul rata’ seperti itu. Misalnya, tukang sayur keliling. Apakah menjual sayur itu bisa disebut berbisnis, ya tentu saja itu bisnis. Tapi apakah penjual sayur punya SOP yang jelas dan tertulis? Pasti mereka tidak punya. Ok, janganlah tukang sayur, bagaimana dengan pedagang di pasar, apakah mereka punya SOP yang tertulis dengan jelas? Pasti tidak. Apakah mereka bisa disebut pengusaha? Tentu saja, mereka menghasilkan uang banyak dari berdagang.
Bagaimana dengan blogger, apakah blogger atau pemilik blog punya SOP? Tentunya kita tidak bisa pukul rata karena ada blogger yang berjiwa bisnis dan ada blogger matre tanpa perduli kualitas. Blogger yang memiliki jiwa bisnis dan punya pandangan ke depan pasti menerapkan aturan dan standar saat membangun blog mereka. Walaupun mungkin tidak tertulis, tapi mereka punya standar kualitas untuk blog yang dibangun.

4. Banned akun Google Adsense Bisa Terjadi Kapan Saja

Di dalam artikel tersebut si mentor menyebutkan bahwa publisher tidak bisa mengendalikan arah bisnis (blogging) mereka karena Google Adsense bisa membanned akun mereka kapan saja. Itulah alasan lain mengapa dia mengatakan bahwa menjadi publisher Google Adsense itu bukanlah seorang pebisnis karena selalu merasa ketakukan akan dibanned akunnya. Menurut saya ini sebuah pernyataan yang keliru karena sebenarnya pihak Google Adsense tidak mungkin membanned publisher mereka sembarangan tanpa ada sebab.
Saya berasumsi si mentor ini kemungkinan besar pernah menjadi publisher Google Adsense, namun akunnya dibanned dan dia tidak tahu alasan yang jelas kenapa akunnya dibanned. Kalau memang kasusnya seperti itu, bisa disimpulkan bahwa si mentor ini masih ‘menyimpan rasa’ (rasa marah) kepada Google Adsense sehingga dia mengatakan bahwa publisher Google Adsense bukanlah pebisnis dan tidak menyarankannya untuk make money online.
Kasus banned Adsense memang bisa terjadi kapan saja, BILA konten Anda melanggar ToS, BILA Anda mengarahkan orang lain untuk klik iklan, atau BILA publisher melanggar salah satu TOS yang sudah ditetapkan sebelumnya. Jadi memang aturan menjadi publisher Adsense sudah dijelaskan sejak awal, silahkan baca kebijakan Google Adsense. Ya kalau melanggar TOS dengan bermain dengan trik-trik licik berarti harus siap dengan konsekuensinya dong. Sama halnya bila Anda berbisnis ecommerce, misalnya menjual Smartphone iPhone6, lalu ketika ada pembeli via online malah mengirim sabun batangan. Ya pasti hancur bisnis Anda.
Kesimpulan;
Menurut saya, apapun kegiatan/ profesi yang kita kerjakan, selama itu tidak merugikan orang lain dan memberikan keuntungan bagi kita, maka itu pantas disebut bisnis atau pekerjaan. Beberapa orang menganggap menjadi pengepul sampah itu bukanlah bisnis atau pekerjaan, tapi bagi beberapa orang profesi ini adalah sesuatu yang menguntungkan. Bahkan pengepul sampah dalam skala besar bisa menghasilkan omzet miliaran rupiah per bulan. Jadi, walaupun Business Coach tersebut mengatakan bahwa publisher Adsense itu bukanlah pebisnis, menurut saya publisher Google Adsense itu adalah pebisnis, yes mereka itu pebisnis online! Semoga artikel ini bermanfaat.

Cara Daftar Google Adsense Indonesia Agar Cepat Diterima

cara-mendaftar-google-adsense
Google Adsense adalah salah satu program PPC (Pay Per Click) yang paling banyak digemari oleh publisher Indonesia untuk memonetize situs mereka. Sejak Google Adsense mendukung website berbahasa Indonesia tahun 2012 yang lalu, banyak sekali blogger Indonesia yang mendaftarkan blog mereka di Google Adsense. Sayangnya, untuk menjadi member dan mendapatkan penghasilan dari Google Adsense itu bukan hal yang mudah. Bahkan ada yang kesulitan tentang cara daftar Google Adsense, padahal sebenarnya cara mendaftar di program PPC Google ini tidak sulit juga sih.
Banyak blogger yang sudah mendaftar, namun tidak semua diterima menjadi publisher di Google Adsense. Ini karena  website atau blog yang didaftarkan tidak memenuhi kriteria yang diharapkan oleh Google. Pihak Google Adsense menginginkan website/ blog yang menjadi publisher mereka adalah situs-situs yang berkualitas dan memenuhi aturan (TOS) mereka.
Kalau dulu, cara daftar Google Adsense itu sangat mudah. Tapi seiring pertumbuhan dan perkembangan internet, Google Adsense sudah melakukan banyak perubahan pada layanan mereka dan disesuaikan dengan perkembangan yang ada. Membuat sebuah blog ala kadarnya dan diisi dengan konten yang sangat “dangkal”, lalu mendaftarkannya di Google Adsense adalah sebuah tindakan yang sia-sia karena pasti tidak akan diterima.

Lalu bagaimana cara mendaftar Google Adsense agar cepat diterima? Keunikan, nilai jual, dan originalitas sebuah website adalah syarat yang sangat penting agar diterima oleh Google Adsense. PPC ini adalah program periklanan yang sama halnya dengan program periklanan lainnya. Mereka tentunya menginginkan website yang menayangkan iklan mereka bisa memberikan promosi atau pemasaran yang baik bagi para pengiklan. Sebenarnya proses mendaftarnya sangat mudah, tapi untuk bisa diterima pada program PPC Google ini, Anda harus memperhatikan beberapa hal penting.
Pelajari lebih lanjut cara mendaftar di Google Adsense
Sebelum mendaftar, sebaiknya Anda memperhatikan beberapa hal penting berikut ini agar peluang diterima lebih besar:

1. Membuat Konten Yang Unik di Situs Anda

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, originalitas sebuah ide atau konten di dalam website Anda adalah nilai penting bagi Google Adsense. Mereka memperhatikan apakah konten di dalam sebuah website bermanfaat bagi orang lain atau tidak.
Sebenarnya konten-konten di internet itu banyak yang membahas topik yang sama. Namun, cara penyajiannya atau cara penulisannya yang berbeda. Misalnya, Anda menulis tentang “cara menanam bunga Mawar”, tentunya ada banyak konten di situs lain yang membahas tentang ini. Namun, cara menuliskan konten dan cara menyajikannya di blog Anda pasti berbeda dengan konten di blog orang lain. Nah, kalau konten Anda adalah hasil copy paste dari sumber lain, kemungkinan besar situs Anda tidak akan disetujui untuk ikut program PPC Google Adsense.

2. Perhatikan Umur Situs Yang Didaftarkan

Sebaiknya jangan terlalu terburu-buru untuk mendaftarkan blog Anda untuk Google Adsense karena mereka memperhatikan umur website, jumlah konten, jumlah pengunjung, page view, dan lain-lain. Bila Anda saat ini memiliki blog yang sudah berumur 6 bulan, sudah diisi banyak konten, dan memiliki unique visitor yang stabil, ini bisa meyakinkan pihak Google Adsense bahwa blog Anda adalah tempat yang baik untuk memasang iklan.

3. Perhatikan Jumlah Konten Di Website/ Blog Anda

Jumlah konten adalah salah satu faktor penting agar diterima di Google Adsense. Saya kurang yakin berapa jumlah konten minimun di dalam sebuah website agar bisa diterima, tapi menurut saya pribadi akan lebih mudah diterima bila website kita memiliki banyak konten. Saya pribadi menyarankan untuk membuat minimal 60 konten artikel sebelum mendaftar di Google Adsense.
Untuk situs berbentuk blog, sebaiknya Anda rajin meng-update konten di dalam blog Anda karena ini bisa mempengaruhi penilaian dari pihak Google. Blog yang sering di-update oleh pemiliknya tentunya akan memiliki peluang lebih baik diterima oleh Google Adsense dibandingkan dengan blog yang jarang sekali di-update.

4. Gunakan Blogger.com atau YouTube.com

Nah, ini sangat penting untuk kita perhatikan. Jika Anda sudah memiliki domain dan hosting sendiri, maka peluang untuk diterima oleh Google Adsense akan lebih besar, tentunya dengan memperhatikan poin-poin sebelumnya. Namun, jika Anda ingin menggunakan domain & hosting gratis, dan ingin menjadi publisher Google Adsense, maka sebaiknya Anda menggunakan Blogger.com.
Google Adsense tidak bisa dipasang pada blog yang dibuat dengan WordPress.com, baik itu subdomain di WordPress ataupun domain sendiri yang menggunakan free hosting di WordPress. Ini adalah kebijakan (TOS) dari pihak WordPress.com sendiri, bisa dibaca Di SINI. Blogger.com adalah layanan blog gratis yang diberikan oleh pihak Google. Tentunya ini keuntungan tersendiri bagi mereka yang menggunakannya karena selama ini pihak Google selalu memberikan kesempatan pada para pengguna Blogger.com untuk memonetize blog mereka dengan program Google Adsense.
Jika Anda tidak ingin membuat blog, masih ada cara lain, yaitu melalui YouTube.com. Tentunya Anda harus punya beberapa konten video original yang di-upload ke YouTube.com. Video ini harus memiliki views yang cukup banyak agar bisa diterima di program Google Adsense.

5. Informasi Pendukung

Ada baiknya situs Anda dilengkapi dengan halaman informasi pendukung, misalnya halaman About, Privacy Policy, Kontak, TOS. Ini akan membuat situs Anda terlihat serius dan memperhatikan pengunjung blog Anda.
Pelajari lebih lanjut cara mendaftar di Google Adsense
Konten yang Anda buat tidak harus “luar biasa” agar diterima oleh Google Adsense. Yang terpenting adalah menyajikan konten yang bermanfaat bagi orang lain dan tentunya ditulis dengan cara yang unik, bukan hasil meng-copy konten orang lain. Ada banyak blogger yang memiliki penghasilan rutin dari iklan Google Adsense di blog mereka, mulai dari ratusan hingga ribuan dollar per bulan. Nah, kalau Anda ingin memonitize website/ blog Anda dengan cara memasang iklan, Google Adsense salah satu program PPC yang harus Anda pertimbangkan.

Penghasilan Menurun, Artis Youtube Protes Fitur Youtube Red

Image dari Gizmodo.com
Image dari Gizmodo.com
Bisnis dengan menggunakan media internet saat ini seperti menjadi sebuah trend di berbagai kalangan. Baik tua maupun muda berlomba-lomba untuk mendapatkan uang secara online dengan memanfaatkan koneksi internet. Banyak sekali yang bisa dimanfaatkan untuk mendapatkan uang di duia maya dengan menjalankan bisnis online. Cara yang umum digunakan biasanya adalah dengan membuat blog, bisnis online dengan program afiliasi, mengunggah video kreatif di#Youtube, dan masih banyak cara yang lain.
Beragam cara mendapatkan uang secara online tersebut menawarkan penghasilan yang sangat besar. Seperti halnya mengunggah video di Youtube, tidak main-main, pendapatan yang bisa dihasilkan dari aktifitas tersebut bisa mencapai ratusan juta rupiah.
Bahkan sekarang bermunculan artis-artis Youtube yang sangat populer dan tentu saja dengan penghasilan yang besar. Nah, terkait dengan mengais dollar dari Youtube ini, saat ini banyak protes dilancarkan oleh para kreator video dan artis Youtube gara-gara fitur baru yang bernama Youtube Red benar-benar memangkas penghasilan mereka mencapai 40%.

Sekilas Tentang Youtube Red

Baru-bau ini sekitar pertengahan bulan Oktober yang lalu, Youtube resmi meluncurkan fitur terbaru. Fitur tersebut bisa dikatakan fitur premium karena berbayar. Fitur yang disebut Youtube Red adalah fitur dari Youtube yang akan menyalurkan #video pada konsumen tanpa adanya iklan.



Sudah pasti rasanya ketika melihat video di Youtube dipenuhi dengan iklan bisa membuat kita menjadi sangat terganggu. Nah, fitur Youtube Red ini menjawab masalah yang timbul dari kemunculan berbagai bentuk iklan dalam tayangan sebuah video di Youtbe.
Fitur dengan biaya langganan sebesar USD per bulan ini tidak hanya menawarkan video bebas iklan, namun bagi pengguna Youtube Red juga bisa mengunduh video untuk diputar secara offline. Selain itu, pelanggan juga bisa memainkan video sembari membuka aplikasi lain di perangkat mobile dan juga memiliki akses yang lebih besar ke Youtube Music.
Dengan adanya layanan ini diharapkan banyak pelanggan video di Youtube lebih nyaman dan lebih bisa menikmati suguhan berbagai video dari Youtube. Untuk saat ini nampaknya layanan Youtube Red belum tersedia di Indonesia, Youtube Red masih tersedia di kawasan Amerika Serikat.

Mendapat Komplain Dari Artis Youtube

Meski layanan ini cukup menjadi kabar gembira bagi penikmat video di Youtube, namun keadaan ini justru berbanding terbalik dengan para artis Youtube maupun kreator video lainnya. kehadiran Youtube Red ini justru berpotensi memangkas penghasilan mereka dari Youtube.
Salah satu yang juga melancarkan protes adalah PewDiePie yang juga salah satu artis #gameYoutube dengan penghasilan yang sangat besar melalui konten videonya di Youtube. Pendapatan dari banyak artis Youtube jelas akan menurun dengan adanya fitur berbayar ini, karena tentu akan banyak para pelanggan yang akan segera beralih pada layanan Youtube Red.
Sebenarnya, untuk PewDiePie pribadi layanan semacam adblock untuk video tidak begitu ia permasalahkan, ia masih bisa menerimanya. Namun untuk para kreator-kreator dan artis kecil, tentu fitur tersebut akan menjadi masalh besar bagi mereka.
“Secara pribadi, aku tidak masalah jika Anda menggunakan adblock di videoku. Iklan sangat mengganggu, aku mengerti, aku tak akan mengeluh tentang hal itu. Tapi, untuk channel kecil, jumlah tersebut bisa menghancurkan,” begitu ucap PewDiePie yang mengkritik kehadairan Youtube Red.
Sejauh ini belum ada kabar atau jawaban secara resmi dari pihak Youtube terkait adanya kritikan tersebut. Memang dengan adanya fitur tersebut saya yakin akan sangat berpengaruh besar terhadap penghasilan pemain-pemain Youtube skala kecil, bisa dipahami memang apa yang disampaikan PewDiePie.

Layanan Fitur Youtube Red Belum Hadir Di Eropa Maupun Asia

Untuk saat ini, layanan Youtube Red tersebut masih belum hadir dan belum bisa dinikmati konsumen dari Eropa maupun Asia. Youtube sendiri mengkonfirmasi bahwa belum ada kepastian kapan fitur ini tersedia di Eropa dan di Asia. Layak kita tunggu, apakah fitur ini tetap akan dilanjutkan dan disebarkan di berbagai negara. Apakah kritikan masih deras mengalir terkait layanan ini, kita tunggu saja berita selanjutnya.