Melalui survei OTOMOTIF pada pemilik Suzuki Satria F150, ditemukan tiga hal paling menyebalkan. Paling banyak menyebutkan putaran bawah mbrebet. Lalu, bagi anak muda yang suka kebut-kebutan mengeluhkan adanya limiter CDI. Terakhir goyangnya setang saat melibas tikungan pada kecepatan tinggi. Inilah triknya mengusir keluhan-keluhan tersebut.PUTARAN BAWAH MBREBET
Gejala mbrebet di putaran mesin (rpm) bawah banyak dirasakan
penyemplak Satria F150. Bahkan selepas pelintir gas terkadang disertai letupan
di moncong knalpot. Hasil penyelidikan Sumantri, mekanik Chip Motor, Jakbar,
menemukan indikasi minimnya suplai bensin. Sebab, ukuran pilot jet 12,5 terlalu
kecil melayani mesin gambot berkapasitas 150 cc.
“Pernah saya praktikkan mengganti ukuran 15 sampai 17,5.
Keluhan brebet beberapa konsumen bisa teratasi. Lalu setelan angin sedikit
dibuka. Bila standarnya setengah putaran ditambah menjadi satu putaran,” ujar
Sumantri.
Nah, karena putaran atas tidak bermasalah ukuran main jet
biarkan standar. Tetapi buat menambah power atasnya silakan dinaikkan satu
step. Yaitu dari 110 menjadi 115.
Selain mbrebet, karburator model vakum Satria F150
dikeluhkan kurang responsif. Gas dipelintir mendadak tarikan motor justru
tercekik. “Satu-satunya solusi hanya dengan mengganti karbu. Pilihannya Mikuni
26 (Yamaha RX-King), Keihin 26 (Honda NSR 150R) atau Keihin 28 (Honda NSR
150SP),” tambah mekanik ceking ini.
Apabila memilih pemasok dari NSR SP gunakan pilot jet 38 dan
main jet 120. Berbeda jika pakai karbu RX-King. Putaran bawah minta spuyer 22,5
dan atasnya 150. Bahan bakar sebaiknya tetap menggunakan Pertamax. Bila ganti
Premium muncul gejala ngelitik.
CDI LIMITER
Bagi yang doyan kebut-kebutan dijamin kecewa dengan CDI
Satria F150. Pada 11.000 rpm, putaran mesin tercekik karena otak pengapiannya
dilengkapi limiter. Mengatasinya langsung ganti dengan CDI tanpa pembatas rpm
(unlimiter). Pilihannya cukup banyak mulai produk lokal hingga impor.
Paling murah buatan Cibinong (CDI BRT) dibanderol Rp 550
ribu. Atau otak pengapian Thailand seperti LEK dan TDR Racing. Bahkan keluaran
Jepang merek Shindengan juga tersedia. Harga bervariasi mulai Rp. 1,1 juta
sampai Rp. 1,7 juta.
Keluhan lainnya, CDI rawan hilang. Letaknya di kolong cover
bodi bisa diraba dengan tangan. Maling dengan mudah menggapainya. “CDI konsumen
saya ada yang nyaris hilang. Posisinya sudah terlepas dari dudukannya.
Mencegahnya bisa diikat dengan cable ties ke rangka,” saran Sumantri.
BELOK SETIR GETAR
Tongkrongan Satria F150 sporty abis. Apalagi didukung tenaga
mesin gahar. Sayang, ketika melibas tikungan hati terasa miris. Stang terasa
limbung atau goyang. Menurut Sumantri penyebabnya karena sokbreker depan tidak
dilengkapi stabilizer.
Normalnya antara sokbreker kanan dan kiri dihubungkan dengan
besi atau pelat. Fungsinya untuk mengurangi perbedaan turun naik kedua
suspensi. Sehingga getaran dan gejala limbung berkurang. Lebih terasa saat
ngerem. Ketika terjadi perlambatan sokbreker depan sebelah kanan lebih dalam
turun. Sebab, letak cakram berada di samping kanan.
Sumber: Otomotif online
0 komentar:
Post a Comment
tolong berikan kesan saran maupun pesan untuk partisipasinya