Pages

Showing posts with label TEKNIK MESIN. Show all posts
Showing posts with label TEKNIK MESIN. Show all posts

Mencari Top speed motor secara matematis


Biasanya motor-motor kenceng yang turun di liaran maupun di resmi jarang menggunakan speedo meter...entah karna ribet atau kurang simple di lihatnya yang pasti sangat jarang di gunakan.....tentunya hal itu mengundang rasa penasaran orang-orang yang ingin mengetahui seberapa kencang motor tersebut pada top speednya betulkan.....dan juga sulitnya lahan trek lurus yang panjang teutama di kota-kota besar ibu kota dan juga padatnya lalulintas tidak bisa membuat kita mendapatkan top speed yang di inginkan...
Ups jangan pesimis dulu kawan....ternyata secara kalkulasi matematis top speed  sebuah kendaraan dengan melalui beberapa tahap rumus yang di gunakan.

  Biasanya kalo mulai masalah hitung-hitungan paling males nih bacanya...hehehe.....tenang sob pelajaran hitungan kita kali ini sangat berkaitan erat dengan hoby yang kita jalani pada dunia otomotif saat ini karna bisa secara langsung kita aplikasikan... berbeda dengan belajar hitung-hitungan waktu SD dan smp...yang kita sendiri belum tau juntrungannya perhitungan tersebut nantinya akan kita gunakan untuk apa bagaimana dan seperti apa ...? yah kebanyakan mikir keburu lupa om...hehehe .....so jika kita bisa menggunakan perhitungan ini pada kondisi hobi kita sekarang.... tentunya selain secara tehnik riset mengalami kemajuan dan secara wawasan kita sendiri pun jadi lebih mantappp. ok lets go kita langsung aja ke topik bahasan.


Seperti kita ketahui transfer energi pengerak pada sebuah mesin/kendaraan di mulai dari pergerakan sebuah => Piston =>setang piston => big end = >  kruk as  => gigi primer => gigi sekunder => kopling => Main Axle =>pinion gear– wheel gear => Drive Axle => gear depan  => .rantai => Gear belakang =>roda belakang...simak contoh gambar di atas.
Untuk itu rumus reduksi dan kecepatan di gunakan untuk mencari perhitungan top speed secara matematis...simak dan perlahan-lahan aja sob biar ga pusing...hehehe
Rumus mencari perbandingan Reduksi total tiap gigi : 

Rumus reduksi ( i )

Rumus menghitung kecepatan
Setelah kita mendapatkan rumusanya lalu kemudian kita coba aplikasikan pada sebuah motor umum atau standar saja  sebagai contoh awal yang datanya telah di dapatkan secara lengkap agar kita bisa mengkoreksi secara bersama-sama jika terdapat data yang salah :

Diketahui Spesifikasi roda gigi Yamaha Vixion lama : 
- Gigi Primer = 73/24
- Gigi Skunder = 42/14
- Ratio : 1st  = 34/12
              2nd = 30/16
              3rd = 30/21
              4th = 24/21
              5th = 22/23
- Diameter efektif roda = 60 cm = 0.6 m
- Putaran Maximum mesin = 10.000 rpm

Ditanyakan :
Berapa kecepatan motor pada masing-masing giginya ?

Jawab : 
yang di cari terlebih dahulu adalah ( i ) = ratio reduksi total tiap gigi ...setelah di temukan kemudian di lanjutkan mencari kecepatanya...begitu dan seterusnya langkah-langkash selanjutnya pada masing-masing perhitungan gigi-giginya....simak baik-baik kawan

Gigi 1 :


 Maka kecepatan maksimal gigi 1 adalah = 43,72 km/jam

Gigi 2 :

Kecepatan maksimal gigi 2 adalah = 66,07 km/jam

Gigi 3 :

Kecepatan maksimal gigi 3 adalah =  86,72 km/jam

Gigi 4 :


Kecepatan maksimal di gigi 4 adalah = 108,4 km/jam

Gigi 5 :


Kecepatan maksimal di gigi 5 adalah = 129,51 km/jam

Cukup logis bukan hanya dari sebuah data saja kita sudah dapat menyimpulkan sebuah perkiraan yang bisa saja menjadi bahan comparasi pada kondisi real di speedo meter....tentunya hasil perhitungan di atas tidaklah dapat di hitung bersih bahwa perhitungan tersebut adalah benar 100 %....karena masih banyak faktor x di lapangan yang membuat sebuah perhitungan tersebut akan meleset beberpa point di antaranya aerodinamis hempasan udara, kondisi jalan bobot kendaraan dan pengendara dll...nah dari contoh perhitungan menggunakan data motor standar ini...kawan-kawan juga bisa aplikasikan perhitungan ini pada motor-motor korekanya yang telah mengalami modifkasi part terutama penggantian CDI komponen roda giginya seperti ratio,dan primer skunder hingga pada lingkar roda belakang.


Perhitungan Lebar Squish Band pada Head Motor 2 Tak

Contoh dari buku 2 Stroke Performance Tuning - A Graham Bell


Pada contoh di bukunya Graham Bell, ukuran squish / piston 54 mm berarti squish bandnya itu adalah 8 mm atau disebut dengan 50% Squish Band.....

sedangkan dari buku 2 Stroke Tuner's Handbook by Gordon Jennings



sama dengan Graham Bell yaitu 50% Squish Band...

Pertanyaan :
Jika piston 54 mm maka 50% squish band-nya adalah 8 mm, darimana angka 8 mm itu ? Bagaimana rumusnya ?

Kemungkinan jawaban :
Jika membaca kedua buku tersebut, TIDAK DITEMUKAN RUMUS untuk menghitung squish band tersebut.......

Namun demikian, kiranya rumus berikut ini dapat dijadikan acuan (setidaknya oleh saya ya, hehehe)

Jadi rumusnya :
r = 0.5*D*(1 - sqrt(1 - S))
sqrt itu adalah akar......:)
dimana :
r = width of ring-------------------->squish band-nya
D = cylinder bore/ ukuran piston
S = squish factor as decimal fraction, ie 0.73 not 73% (faktor squish band-nya dalam decimal)

Contoh :
misalnya di Graham Bell disebutkan A 50 % squish band (S) dari piston 54 mm (D) itu adalah 8 mm
jadi S = 0.5, D = 54 mm, maka
r = 0.5 *54 * (1 -sqrt(0.5)) = 7.9 mm dibulatkan 8 mm (sangat mendekati)

Sementara itu, Eric Gorr di bukunya - 2 stroke top end and performance
Head dgn squish band lebar 60 % dari bore/ piston & rasio kompresi 9 : 1 cocok untuk penekanan pada RPM bawah sampai menengah...........
Head dgn suish band (35-45 %) dari bore / piston & rasio kompresi 8 : 1 cocok untuk penekanan pada RPM atas..........

Bunyi Dan Rumus Hukum Pascal

Hukum pascal adalah  hukum-hukum dasar dalam fisika  yang berkaitan dengan konsep tekanan hidrostatis. Mempelajari Fisika tidak lengkap jika sobat infosih tidak mengetahui bunyi hukum Pascal.  Berikut ini adalah Bunyi hukum pascal.



Bunyi Hukum Pascal 
Tekanan yang diberikan pada suatu zat cair didalam suatu wadah, akan diteruskan ke segala arah dan sama besar.

hukum pascal dapat dirumuskan sebagai berikut:
Rumus:
PA = PB    atau  F1 = F2
Jika:
F1/A1 =  F2/A2  maka  F1 = A1/A2 x F2
  atau  F1 = (D1/D2)2 X F2

Keterangan Simbol:
F1 /F2 = Gaya pada permukaan A atau B (N)
A1/A2 = Luas permukaan A atau B (m2)
D1/D2 = Diameter permukaan A atau B (m)

Cara Membaca Hasil Mengukuran Micrometer Yang Benar

pabila Melakukuan Pengukuran, Jangan Lang Mengukur Benda Yang Kita Mau Ukur. Kita Harus Memperhatikan Beberapa Hal Yang Penting Agar Tidak Terjadi Kesalahan Dalam Pengukuran,  Hal Tersebut Meliputi:
  1. Penyesuaian nol(kalibrasi)
    Sebelum menggunakan mikrometer, periksa untuk memastikan bahwa ujung nol disejajarkan dengan benar.
  2. Pemeriksaan
    Pada mikrometer berukuran 50~75mm seperti terlihat pada gambar, letakkan pengukur standar 50mm pada pembukaan, dan biarkan racher stopper untuk bergerak secara bebas sebanyak 2 sampai 3 putaran. Kemudian, periksa bahwa garis dasar pada thimbel dan garis ujung nol pada dengan garis outer sleeve sejajar.#
  3. Penyetelan 
  •     Bila kesalahan kurang dari 0.02 mm
Kuncilah Spindle dengan lock clamp untuk mengamankan Spindle. Kemudian dengan memakai penyetel putarlah outer sleeve sampai tanda “O” thimble lurus dengan garis dengan garis outer sleeve. periksa kembali titik “O” untuk meyakinkan bahwa micrometer telah dikalibrasi dengan benar
  •     Bila kesalahan lebih dari 0.02 mm
Kuncilah Spindle dengan lock clamp untuk mengamankan Spindle. Kendorkan Stopper sampai thimble bebas, Luruskan tanda nol thimble dengan garis outer sleeve dan kencangkan kembali racher stopper, periksa kembali titik “O” untuk meyakinkan bahwa micrometer telah dikalibrasi dengan benar.

Penting: Berikan landasan pada item yang akan diukur, dan putar Thimbel sampai Spindle menyentuh item dengan lembut.
Setelah Spindle menyentuh dengan lembut item yang hendak diukur, putar racher stopper beberapa kali dan baca pengukuran.
Racher Stopper menyatukan tekanan yang diberikan oleh spindle, sehingga saat tekanan ini melampaui tingkat spesifikasi, maka tekanan akan berhenti.

Contoh pembacaan skala micrometer:

Skala pada Outer Sleeve (Atas) = 55,00 mm
Kenaikan / Skala pada Outer Sleeve (bawah)  = 0,5 mm
Skala Thimble = 0,45 mm
Hasil pengukuran 55+0,5+0,45 = 55,95 mm


Kiranya Bermanfaat Bagi Anda

CARA PEMBACAAN DAN PENGGUNAAN ALAT UKUR DIAL GAUGE YANG BENAR

CARA PEMBACAAN DAN PENGGUNAAN ALAT UKUR DIAL GAUGE
Saat akan digunakan dial indikator tidak dapat digunakan sendiri, tapi memerlukan kelengkapan yang harus diatur sedemikian rupa pada saat pengukuran. Posisi dial gauge harus tegak lurus terhadap benda kerja yang akan diukur.
Pada dial indikator terdapat 2 skala. Yang pertama skala yang besar (terdiri dari 100 strip) dan skala yang lebih kecil.

Contoh:
Pada skala yang besar tiap stripnya bernilai 0,01 mm. Jadi ketika jarum panjang berputar 1 kali penuh maka menunjukkan pengukuran tersebut sejauh 1 mm. Sedangkan skala yang kecil merupakan penghitung putaran dari jarum panjang pada skala yang besar.
jika jarum panjang pada skala besar bergerak sejauh 6 strip dan jarum pendek bergerak pada skala 3 maka artinya hasil pengukurannya adalah3,06 mm.

Pengukuran ini diperoleh dari :

skala pada jarum panjang dibaca : 6 x 0,01 mm = 0,06 mm
skala pada jarum pendek dibaca : 3 x 1 mm = 3 mm
maka hasil pengukurannya adalah 0,06 mm + 3 mm = 3,06 mm.



Skala dan ring dial indikator dapat berputar ke angka 0 agar lurus dengan penunjuk. Penghitung putaran ukur jam berfungsi menghitung jumlah putaran penunjuk. Yang perlu diperhatikan dalam menggunakan dial indicator adalah keadaan permukaan benda yang akan diukur harus bersih, posisi spindel dial (ujung peraba) tegak lurus pada permukaan komponen yang diperiksa, dan metode pengukuran yang digunakan.
Metode Pengukuran

1.  Letakkan V-block di atas plat datar dan letakkan poros di atas block.

2. Sentuhkan spindel dial gauge pada permukaan poros. Aturlah tinggi dial gauge lock sedemikian rupa sehingga menyentuh permukaan poros.

3. Putarlah poros perlahan-lahan dan temukan point pada permukaan pembacaan paling kecil. Putarlah outer ring sampai penunjukkan pada "0".

4. Putarlah poros perlahan-lahan. Bacalah jumlah gerakan pointer.

Cara Menghitung Ratio Gear Pada Trasmisi

Gigi Dalam Transmisi Juga Berperan Penting Dalam Percepatan Sepeda Motor Anda, SeBelum Kita Lanjut Kita Terlebi Dahulu Mengenai Apa Itu Ratio gear atau perbandingan gigi.



Perbandingan Gigi Adalah angka yang menunjukkan tingkat ukuran besar kecilnya antara gigi- gigi pada transmisi. Ratio gear ini akan menentukan percepatan yang dihasilkan dari kombinasi gigi - gigi pada transmisi , pada masing - masing tingkat percepatan. Pada tranmisi sepeda motor umumnya menggunakan kombinasi dua gear untuk menghasilkan suatu tingkat percepatan .sementara pada mobil umumnya menggunakan kombinasi empat gigi atau lebih untuk menghasilkan satu tingkat percepatan. Misalkan pada kecepatan gigi 1 , maka perubahan percepatan dari kopling ke poros keluaran transmisi menggunakan kombinasi 4 gigi ( untuk mobil). Gigi - gigi ini memiliki jumlah mata gigi yang berbeda pada tiap - tiap gigi. Jumlah mata gigi yang berbeda - beda inilah yang akan menghasilkan perbedaan putaran dan tenaga pada transmisi.

Pembahasan Mengenai cara menghitung ratio gear pada transmisi :
1. kombinasi 2 gigi
Untuk kombinasi dua gigi kita menggunakan rumus :
ratio gear = B : A

2. kombinasi 4 gigi
Untuk kombinasi 4 gigi kita menggunakan rumus :
ratio gear = (B : A ) x ( D : C )

3.kombinasi 5 gigi 
Untuk kombinasi lima gigi kita menggunakan rumus ;
ratio gear = ( B : A ) x (E : C ) x ( D : E )

Contoh :
jumlah roda gigi A adalah 10 , B = 30 , C =20 , D = 40

ratio gear = ( 30 : 10 ) x ( 40 : 20 )
               = 3 x2
               = 6

Jadi Kesdimpulan-Nya Adalah adalah:

6 , maksudnya adalah 6 kali putaran kopling akan menghasilkan 1 kali putaran output pada poros keluaran transmisi.

MENGHITUNG PERCEPATAN MOTOR BERDASARKAN GIGI RASIO


Rumus nya: Mata gir belakang : mata gir depan = Rasio Final gear (secondary reduction)
Batas maksimal penggantian rasio final gear hanya 0,1! Baik mengecilkan jumlah.
Cara mencari rasio yang pas harus menghitung standar pabrik dulu sebagai acuan. Gunakan mesin pintar (kalkulator) agar perhitungan menjadi lebih cepat. Di bawah ini akan saya conto
h kan dari Jupiter tahun 2001.
38/15 = 2.533 (std), maka batas maks adalah 2.433-2.633
Semakin besar nilai rasio yang keluar semakin kuat akselerasi ketika di awal. Sebaliknya, rasio yang muncul semakin kecil maka nafas semakin panjang dan top speed akan bertambah (CDI unlimiliter, mesin di upgrade, dsb.).
Pilihannya adalah
36/14 = 2.571
37/14 = 2.64
37/15 = 2.466
39/15 = 2.6
39/16 = 2.437
40/16 = 2.5
41/16 = 2.562
42/16 = 2.625
42/17 = 2.47
43/17 = 2.529
44/17 = 2.588
44/18 = 2.444
45/18 = 2.5
Untuk akselerasi awal yang galak disarankan 37/14, sedangkan top speed di putaran atas dan nafas panjang disarankan 39/16.
Tidak cuma rasionya saja yang mempengaruhi performa. Besar atau kecil ukuran sproket atau gir pun berefek besar di kecepatan tinggi.rantai sebagai penerus gerak sproket depan ke sproket belakang sangat efisien di kecepatan rendah. Sekitar 98 %. Tapi, begitu kecepatan bertambah hingga top speed, efisiensi rantai drop hingga 85%.lebih baik pakai gir bermata ganjil dan genap, daripada genap-genap atau ganjil-ganjil. Supaya pemakaian antar mata gir merata.
Gir kecil enteng. Tapi, kekecilan pun masalah. Terutama gir depan. Sebab, gigi yang berfungsi mengait rantai amat sedikit. Alhasil kerja gir terlalu berat dan gesekan antar sambungan rantai besar, boros bensin.
SELAMAT MENCOBA

Mencari Top speed motor

Hasil Drag Bike Banjarnegara 26 Juli 2015


D A F T A R J U A R A
————————–

BUPATI GILAR-GILAR DRAG BIKE 2015
Sirkuit JL. DERMAGA PLTA MRICA
MINGGU 26 JULI 2015


————————————————————————————-
Kelas : Bebek 2T STD 116cc lok kars
————————————————————————————-
1 117 Adi perdana Banjar salax Speed Sinogo!! F1Z 08.642
2 153 Gilang kuntet Purbalingga AV 12 ft Sinogo Yamaha- 09.099
3 270 Fajar ST Kroya Dukun Balap – 09.184
4 276 Faiq Bongkot Purwokerto Deltha Racing Anank F1Z 09.202
5 115 Hendi perwira Banjar KJRT anugrah HasilCe Ymh 09.297

————————————————————————————-
Kelas : Bebek 4T TU 130cc lok kars
————————————————————————————-
1 117 Adi perdana Banjar salax Speed Jptr 08.526
2 429 29 Riefan AB Purbalingga JRS Racing coco – 08.682
3 288 Anggara cipling Purwokerto BMS Mufler Tam Pusaka – 08.727
4 23 Kurnia candra BanjarnegaraSRP Racing coco – 08.808
5 169 Bagus legowo Purbalingga BMS Mufleer tam Pusaka- 08.875

————————————————————————————-
Kelas : Sport 2T STD 155cc lok kab
————————————————————————————-
1 117 Adi perdana Banjar Salax speed zivania Kawasaki- 07.858
2 127 Ade kalimanjaro BanjarnegaraSalax speed zivania Kawasaki 08.115
3 187 Hendra deblenk Banjar Salax speed zivania Kawasaki- 08.144
4 148 Mumud Banjar Otd Albaeta Ny Karla Kws 08.224
5 64 Alif fauzi Banjar D2 racing team Kawasaki 08.273

————————————————————————————-
Kelas : Bebek 4T TU 200cc lok kars
————————————————————————————-
1 117 Adi perdana Banjar Salax speed abakura Suzuki 07.733
2 169 Bagus legowo Purbalingga BMS Mufleer – 08.029
3 23 Kurnia candra BanjarnegaraSalax speed zivania – 08.048
4 140 Ito Poet Purwokerto FIx Kabut Malam Szk 08.119
5 165 Dicky ucil Purbalingga Faster Chiki Ft Kaca FU 08.149

————————————————————————————-
Kelas : Breket 9 detik
————————————————————————————-
1 225 Indra jit Banjar HMC Ninja 09.000
2 167 Rocua Ausolole Cilacap Adijaya Gudang Acc Mio 09.001
3 93 Penyo Maduo Cilacap MRT Cilacap FU 09.033
4 184 Wildan Jecky Cilacap Primajaya ART FU 09.066
5 105 Kikih Handoyo Banjar CMS Doktor Kabayan Ninja 09.067

————————————————————————————-
Kelas : Sport 2T STD 155cc (seri)
————————————————————————————-
1 117 Adi perdana Banjar OJ Gila Balap Ninja 07.705
2 40 Niko sakau Kudus UJM Salax speed ziv Kawasaki- 07.727
3 33 Dian cempe Pati salax speed zivania Kawasaki 07.730
4 57 Bayu ucil Purwodadi Salax speed zivania Kawasaki- 07.734
5 129 Kiki Codet – salaxSpeed Zivana Ra – 07.781


————————————————————————————-
Kelas : Bebek 4T TU 130cc (seri)
————————————————————————————-
1 129 Kiki Codet – Tam kiks pusaka Creampie 08.372
2 22 Mahmud arjuna Klaten FasterChikiPoetraMah Jptr 08.396
3 479 79 Adi Didot Yogya Cakra Racing Vega 08.523
4 123 Nanda wijaya Jogjakarta Faster ChikiPoetraMa Jptr 08.537
5 257 Bayu Ucil Purwodadi Tam kiks pusaka Creampie Vega 08.537

————————————————————————————-
Kelas : Bebek 2T STD 116cc (seri)
————————————————————————————-
1 182 Dwi batank Semarang Sinogo!!! Br andy st – 08.521
2 80 Rully PM kebumen BMS Mufler – 08.548
3 404 4 Febry Jenglot Kebumen MCM Ervina Ard F1ZR 08.666
4 117 Adi perdana Banjar salax Speed Sinogo!! F1Z 08.682
5 57 Bayu ucil Purwodadi Sinogo UD Estu Luwes F1 08.786

————————————————————————————-
Kelas : Sport 2T TU 155cc (seri)
————————————————————————————-
1 182 Dwi batank Semarang MMS Knalpot SingPent – 07.313
2 40 Niko sakau Kudus – – 07.318
3 157 Exo kodok Semarang MD Racing Red devil – 07.321
4 80 Rully PM kebumen – – 07.475
5 129 Kiki Codet – Bossgil Sjm Cbm Ninja 07.572

————————————————————————————-
Kelas : Satria FU STD (seri)
————————————————————————————-
1 182 Dwi batank Semarang Salax speed 27 facto Suzuki- 08.583
2 80 Rully PM kebumen Ha Feat Hk Rief Clot FU 08.628
3 40 Niko sakau Kudus UJM Salax speed 27 Suzuki 08.637
4 22 Mahmud arjuna Klaten SRT Bakso Rudal Kark FU 08.696
5 23 Kurnia candra Banjarnegara- – 08.719

————————————————————————————-
Kelas : Matic TU 200cc (seri)
————————————————————————————-
1 80 Rully PM kebumen FandiSidoKumpulHikma – 07.864
2 22 Mahmud arjuna Klaten Fandi sido Kumpul hi – 08.009
3 57 Bayu ucil Purwodadi SUP Royal YYL Cakra Mio 08.025
4 157 Exo kodok Semarang – – 08.091
5 129 Kiki Codet – Adijaya Gudang ACS Mio 08.160

————————————————————————————-
Kelas : Satria FU 155cc (seri)
————————————————————————————-
1 80 Rully PM kebumen MD Racing Red Devil – 07.940
2 157 Exo kodok Semarang FasterChikiPoetraMah FU 07.979
3 123 Nanda wijaya Jogjakarta Faster Chiki BaksoRu FU 08.011
4 43 Briyan Zamdeta Purwokerto MB Tech- Szuuki 08.357
5 180 Oky Acil Purwokerto KBRT racing – 08.978

————————————————————————————-
Kelas : Breket 8 detik
————————————————————————————-
1 271 ocol Macarena Magelang HLG Tech Ft Endhox g Ninja 08.126
2 40 Niko sakau Kudus Jenanga racing – 08.127
3 696 296 Bimo Al Fara BanjarnegaraSudokumpul Ft nana U – 08.173
4 164 Gilang Lm Banjar Lunamaya Kawasaki 08.199
5 80 Rully PM kebumen FandiSidoKumpulHikma – 08.214

————————————————————————————-
Kelas : Satria FU STD lok kab
————————————————————————————-
1 117 Adi perdana Banjar Szk Istana Mtr Salax speed UJM 08.802
2 75 Eri aikal Banjar MBMS Ft Yudies Suzuki 08.926
3 125 Wahyu Sisodt – Faster chiki PoetraM FU 08.936
4 187 Hendra deblenk Banjar Szk Istana Mtr Salax speed UJM 08.977
5 152 Hariawan – SRT BaksoRudalKarko – 09.031

————————————————————————————-
Kelas : Bebek 4T STD 130cc lok kars
————————————————————————————-
1 117 Adi perdana Banjar salax Speed Jptr 09.060
2 187 Hendra deblenk Banjar KJRT MIchio Yamaha- 09.095
3 165 Dicky ucil Purbalingga RDT #40-RDS Muffler Ymh 09.193
4 169 Bagus legowo Purbalingga BMS Mufleer – 09.203
5 145 Gama SP BanjarnegaraKJRT Michio – 09.274

————————————————————————————-
Kelas : Sport 2T STD 155cc lok Kars
————————————————————————————-
1 117 Adi perdana Banjar Salax speed zivania Kawasaki- 07.660
2 124 Awang Hokkio Cilacap Pilak Speed Boter Ninja 07.771
3 187 Hendra deblenk Banjar Salax speed zivania Kawasaki- 07.823
4 122 Sanam – Otd Albaeta Hj Bryan Kws 07.830
5 153 Gilang kuntet Purbalingga UJM Salax speed 27 f Kawasaki- 07.848

————————————————————————————-
Kelas : Bebek 4T TU 200cc lok kab
————————————————————————————-
1 117 Adi perdana Banjar Salax speed abakura suzuki- 07.818
2 187 Hendra deblenk Banjar Salax speed abakura Suzuki- 07.977
3 163 Malik M Banjarnegara- – 08.124
4 158 Bimo alfara Banjar adijaya ft ASRP Raci Suzuki 08.314
5 145 Gama SP BanjarnegaraKJRT Sachou Muda FU 08.360

————————————————————————————-
Kelas : Satria FU STD lok kars
————————————————————————————-
1 117 Adi perdana Banjar Szk Istana Mtr Salax speed UJM 08.679
2 169 Bagus legowo Purbalingga BMS Mufleer – 08.693
3 115 Hendi perwira Banjar KJRT Michio Oma FU 08.805
4 187 Hendra deblenk Banjar Szk Istana Mtr Salax speed UJM 08.917
5 288 Anggara cipling Purwokerto BMS Mufler – 08.978

————————————————————————————-
Kelas : RX Chumber TU Rangka std Bjna
————————————————————————————-
1 117 Adi perdana Banjar salax Speed – 08.991
2 191 bayu Ucil Cilacap Inayah Racing ART King 09.049
3 272 Ade kalimanjaro Banjar Banker k-31 Yamaha 09.091
4 203 Risma Khancil BanjarnegaraKetung 69 ft Jdn – 09.117
5 433 33 Gilang martadho Banjar Sidarata Yamaha 09.580

————————————————————————————-
Kelas : Sport 2T TU 140cc
————————————————————————————-
1 22 Mahmud arjuna Klaten tingTingSpeedShopCbm Ymh 07.432
2 80 Rully PM kebumen sanjayaJetGading Ms – 07.435
3 46 Ari Madun Yogya TingTing Speed Shop Ymh Touch 07.476
4 157 Exo kodok Semarang abadi one – 07.615
5 115 Hendi perwira Banjar King’s Motor Ymh 07.675

————————————————————————————-
Kelas : Bebek 4T TU 200cc
————————————————————————————-
1 40 Niko sakau Kudus OJ Gila Balap Suzuki- 07.705
2 57 Bayu ucil Purwodadi Salax speed abakura Suzuki 07.728
3 117 Adi perdana Banjar Oj Gila Balap FU 07.731
4 129 Kiki Codet – salaxSpeed Abakura27 – 07.740
5 182 Dwi batank Semarang Salax speed abakura Suzuki 07.764

Proposal Kerja Praktek Teknik Mesin

I. PENDAHULUAN


1.1 Latar Belakang dan Masalah

Perkembangan dan penerapan teknologi yang merambah hampir keseluruh bidang kehidupan pada dewasa ini. Tak terkecuali pada bidang industri, sehingga pekerjaan-pekerjaan yang dibutuhkan dapat dilakukan dengan lebih efektif dan efisien. Untuk itu perlu dipersiapkan sumber daya manusia yang terampil dan berkeahlian dalam mengakomodasi kemajuan tersebut.

Mahasiswa teknik mesin sebagai aset sumber daya, merasa perlu memperdalam bidang keilmuannya terutama dilihat dari sisi aplikasi ilmu. Karenanya dibutuhkan wadah yang mampu untuk mengembangkan dan mengaplikasikan bidang keilmuannya tersebut.

Dalam hal ini, pihak industri dipandang tepat sebagai penyedia (fasilitator) bagi para mahasiswa untuk mempraktekkan ilmu yang didapat dilingkungan pendidikan. Yang pada akhirnya diharapkan seorang mahasiswa/sarjana tidak hanya memahami pada segi teoritisnya saja tetapi juga sanggup melaksanakan praktek dalam dunia kerja kedepan.

Jurusan Teknik Mesin merupakan salah satu jurusan yang membekali para mahasiswanya dengan proses pembelajaran mengenai fenomena-fenomena permesinan, perancangan dan konstruksi, pengkonversian energi, proses produksi serta ilmu material. Namun untuk lebih memahami dan menguasai apa yang telah didapat di bangku perkuliahan mahasiswa Jurusan Teknik Mesin perlu untuk menyaksikan sendiri dan membuktikan pengaplikasian ilmu yang dipelajari dengan cara kerja praktek pada perusahaan-perusahaan yang berhubungan dengan ilmu keteknikmesinan.

Mahasiswa Jurusan Teknik Mesin Univesitas Lampung merupakan calon-calon sarjana yang diharapkan memiliki kualitas tinggi, mampu bersaing dengan sarjana dari perguruan tinggi lain, serta mampu menciptakan etos kerja positif dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat, khususnya kebutuhan dunia industri.

Kerja praktek diharapkan mampu menjadi sarana pembelajaran, pemahaman, dan pengaplikasian disiplin ilmu mahasiswa di dunia industri. Sehingga terdapat hubungan timbal balik antara lingkungan pendidikan dan dunia industri


1.2 Tujuan Kerja Praktek

1. Melaksanakan kurikulum yang telah ditetapkan oleh Fakultas Teknik Universitas Lampung
2. Menciptakan hubungan timbal balik yang saling menguntungkan antara perguruan tinggi dan dunia industri
3. Menambah wawasan mahasiswa tentang disiplin ilmu Teknik Mesin yang diperoleh di perguruan tinggi dengan kondisi nyata di lapangan / industri
4. Memberikan sumbangsih saran/ilmu kepada pihak industri maupun perguruan tinggi.


1.3 Tujuan Khusus Kerja Praktek

Dilaksanakannya Kerja Praktek di PT. Dirgantara indonesia (persero) ini adalah bertujuan untuk menganalisis unjuk kerja conveyor.


1.4 Dasar Kerja Praktek

1. Tri Dharma Perguruan Tinggi
2. Keputusan No. 120/PKTS/R1990 tentang pelaksanaan Kerja Praktek untuk
mahasiswa Universitas Lampung.
3. Sebagai prasyarat untuk dapat mengambil mata kuliah tugas akhir.


II. PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK

2.1 Waktu dan Tempat Kegiatan
Waktu :10 Agustus – 10 September 2009
Tempat : PT Dirgantara Indonesia (Persero)
Jl. Pajajaran 154, Bandung 

2.2 Metode Kerja Praktek

Metode kerja praktek yang akan dilakukan selama pelaksanaan kerja praktek,yaitu adalah wawancara, observasi, penelaahan dokumen, dan pelatihan kerja.

2.2.1 Wawancara
Wawancara dilakukan kepada manajer produksi dan maintenance serta tenaga ahli. Dengan melakukan wawancara, maka diharapkan mahasiswa mendapatkan pengetahuan yang lebih mendalam tentang proses permesinan dan dapat mensinkronkannya dengan teori yang didapat di bangku perkuliahan.

2.2.2 Observasi
Observasi dilakukan melalui kunjungan langsung ke pabrik (khususnya bagian permesinan) dan mengamati jalannya proses produsi di pabrik. Tujuannya adalah untuk mengetahui sejauh mana aplikasi teknologi yang digunakan oleh perusahaan dan membandingkannya dengan ilmu yang didapat pada perguruan tinggi.

2.2.3 Penelaahan Dokumen
Penelaahan dokumen merupakan salah satu cara dalam memperoleh informasi mengenai data-data proses permesinan. Penelaahan dokumen dilakukan dengan melihat referensi buku perpustakaan perusahaan ataupun hal- hal yang mengenai alat-alat pabrik dan melihat laporan dari mahasiswa yang pernah melakukan kerja praktek serupa di lingkungan perusahaan.

2.2.4 Pelatihan Kerja
Pelatihan kerja dilakukan untuk memberikan wawasan kepada mahasiswa bagaimana cara mengoperasikan dan mengendalikan sistem operasi permesinan yang digunakan oleh perusahaan.

2.2.5 Studi Kasus
Studi kasus merupakan salah satu materi kerja praktek yang berkaitan dengan bidang studi teknik mesin yang ada diperusahaan atau industri. Studi kasus ini diberikan oleh dosen pembimbing atau pihak perusahaan. Diharapkan mahasiswa dapat memberikan solusi atau sumbang saran bagi perusahaan atas kasus tersebut.

2.3 Pelaporan

Data-data yang diperoleh selama melakukan kerja praktek akan disusun dalam bentuk laporan kerja praktek, sesuai dengan format yang berlaku di lingkungan Universitas Lampung.

2.4 Jadwal Kerja Praktek

Jadwal kerja praktek disesuaikan dengan ketentuan yang berlaku di perusahaan, dengan melakukan kunjungan, pengamatan, dan mempelajari serta memahami proses kerja permesinan yang ada di perusahaan tempat dilaksanakannya kerja praktek.





III. PENUTUP


Proposal Kerja Praktek ini dibuat sebagai pedoman dan pertimbangan rancangan pelaksanaan kerja praktek yang akan dilaksanakan di PT Dirgantara Indonesia (Persero) Dengan harapan dapat melaksanakan kerja praktek di lingkungan perusahaan tersebut.

Semoga dengan kerja praktek ini dapat memberikan manfaat yang berdaya guna untuk mahasiswa, Universitas Lampung, dan PT Dirgantara Indonesia (Persero)
Atas dukungan, perhatian, dan kerjasama dari semua pihak kami ucapkan terima kasih.

Contoh Proposal Kerja Praktek di Pertamina

A.      Latar Belakang
Kerja praktek merupakan salah satu mata kuliah wajib di Jurusan Teknik Mesin Universitas Sriwijaya yang harus ditempuh oleh mahasiswa Jurusan Teknik Mesin sebagai salah satu syarat penyelesaian studi.
Dalam pelaksanaan kerja praktek ini mahasiswa diharapkan dapat langsung mengaplikasikan ilmu yang didapat untuk diterapkan dalam perusahaan dan industri. Melalui pengalaman ini diharapkan dapat menambah wawasan mahasiswa sehingga memiliki daya nalar dan pemahaman mengenai pengetahuan teknik mesin yang terarah, sehingga selanjutnya mahasiswa dapat membuat suatu perencanaan atau perhitungan secara teknis, mencari solusi masalah keteknikan, memahami pengoperasian, dan mampu mengembangkan teknologi dalam lingkungan suatu perusahaan.
Untuk mempersiapkan tenaga ahli tersebut diatas, sangat diperlukan kerja sama yang erat antara perguruan tinggi dengan instalasi perusahaan, dalam hal ini kalangan industri yang bersangkutan adalah PT. PERTAMINA EP PRABUMULIH. Kerjasama tersebut diwujudkan dengan diadakannya Kerja Praktek bagi mahasiswa Teknik Mesin Universitas Sriwijaya di perusahaan industri yang bersangkutan, guna menghasilkan mahasiswa yang berkualitas dan handal.

B.       Landasan Dasar Kegiatan
Landasan dasar kegiatan ini adalah :
Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu Pendidikan dan Pengajaran, Penelitian serta Pengabdian terhadap Masyarakat yang merupakan landasan mahasiswa dalam mencari, menekuni, dan mengembangkan ilmu yang di dapat dalam meningkatkan kualitas profesionalisme serta kaitannya untuk terjun ke dalam masyarakat.

1.    Kurikulum Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya.

2.    Objek Kuliah Praktek yang dituju adalah industri yang berkenaan dengan bidang yang dimiliki khususnya industri permesinan ataupun Dunia Industri secara global.
3.    Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini merupakan sesuatu hal yang sangat penting untuk dipelajari dan dikuasai agar dapat menjadi bekal untuk menunjang karir di masa yang akan datang.

C.      Tujuan Kerja Praktek
1.      Tujuan Umum
a.    Mengadakan studi banding untuk mengetahui secara mendalam sampai seberapa jauh pengetahuan yang  telah didapat oleh mahasiswa di bangku kuliah yang dapat dipraktekkan di dunia kerja yang sesungguhnya.
b.    Memahami secara umum kegiatan-kegiatan yang ada di perusahaan, khususnya di bidang permesinan.
c.    Meningkatkan wawasan dan daya nalar mahasiswa tentang pengopersian mesin-mesin dan aspek-aspek keteknikan dalam suatu industri.
d.   Meningkatkan profesionalisme mahasiswa Teknik Mesin dengan adanya transfer informasi dari kalangan dunia industri kepada mahasiswa.

2.      Tujuan Khusus
a.    Untuk Universitas, dapat memperoleh gambaran tentang perusahaan sebagai bahan informasi untuk mengembangkan kurikulum di jurusan.
b.    Untuk mahasiswa, dapat mengetahui lebih mendalam penerapan teori yang didapat mahasiswa dan yang diterapkan dalam dunia kerja sesungguhnya.
c.    Untuk Perusahaan, dapat memperoleh usulan dan saran tertulis dari mahasiswa terhadap permasalahan yang terjadi di perusahaan.

D.      Permasalahan
Ilmu pengetahuan yang dipelajari selama perkuliahan adalah tujuh puluh persen bersifat teori, lebih dari itu ilmu tersebut pada dasarnya mengacu pada keadaan ideal.

Seperti diketahui bahwa dalam suatu pabrik atau industri semua disiplin ilmu dipakai, diantaranya adalah ilmu Teknik Mesin (permesinan). Untuk itu melaui kerja praktek ini diharapkan dapat mengetahui kondisi perusahaan secara umum misalnya mengenai perkembangan perusahaan, organisasi dan kegiatan-kegiatan perusahaan.

PT. PERTAMINA EP PRABUMULIH dipilih sebagai industri yang tepat untuk melaksanakan kerja praktek, karena dinilai sangat baik sebagai tempat penerapan ilmu teknik khususnya di bidang Teknik Mesin, dan juga dinilai telah berhasil dan sukses mengembangkan inovasi teknologi dalam proses pembangkit untuk mencapai hasil yang optimal.

Adapun hal-hal yang berhubungan langsung dengan kurikulum Teknik Mesin adalah :
1.        Preventif Maintenance (PM), tujuannya untuk menjaga peralatan agar mempunyai unsur kerja yang relative lama/panjang, selain itu juga untuk mengetahui lebih dini kerusakan yang lebih fatal pada peralatan mesin tersebut.
2.        Operation, tujuannya adalah Mahasiswa dapat mengoperasikan mesin-mesin yang digunakan di PT. PERTAMINA EP PRABUMULIH.
3.        Problem Analyse, tujuannya untuk menganalisa penyebab timbulnya masalah yang terjadi pada mesin-mesin industri.
4.        Solving Problem, tujuannya untuk mencari pemecahan masalah-masalah yang terjadi pada kerusakan mesin industri.
5.        Repair, tujuannya untuk memperbaiki elemen-elemen mesin atau peralatan lainnya sehingga berfungsi dengan semestinya.

Selain mengetahui sistem produksi suatu pabrik, kami juga membutuhkan pengetahuan tentang manajemen di perusahaan itu sendiri. Adapun tujannya agar kami mengetahui prosedur-prosedur dalam sistem manajemen perusahaan tersebut, sehingga akan membantu kami dalam penyusunan laporan hasil kerja praktek. Dalam hal ini sistem yang akan kami pelajari adalah sebagai berikut :
  1. Susunan perusahaan
  2. Manajemen Perusahaan
  3. Persoalan Perburuhan
  4. Bahan baku yang digunakan
  5. Proses pengolahan bahan baku
  6. Mesin-mesin yang dipakai
  7. Lay out dari mesin di dalam perusahaaan, dan lain-lain yang berhubungan dengan perusahaan

Dengan melihat kenyataan diatas, maka kami berusaha dan mengharapkan tanggapan positif dari pihak PT. PERTAMINA EP PRABUMULIH untuk dapat memberikan kesempatan kepada kami agar dapat melakukan Kerja Praktek tersebut.







E.       Waktu dan Jadwal Pelaksanaan
Kami mengusulkan untuk melaksanakan kerja praktek ini selama dua bulan dimulai pada tanggal 03 Februari 2014 s/d. 03 April 2014, dan bertempat di PT. PERTAMINA EP PRABUMULIH.

Adapun jadwal kegiatan adalah sebagai berikut:
No.
Uraian Kegiatan
Minggu
1
2
3
4
5
6
7
8
1
Orientasi
ü
ü
-
-
-
-
-
-
2
Studi Kepustakaan
ü
ü
-
-
-
-
-
-
3
Praktek Lapangan
-
-
ü
ü
ü
-
-
-
4
Menganalisa Data-data Lapangan
-
-
-
-
-
ü
ü
-
5
Penyelesaian Laporan dan Evaluasi
-
-
-
-
ü
ü
ü
ü

Keterangan :
ü  Pelaksanaan kegiatan
-            : Tidak ada kegiatan

F.       Penutup
   Demikianlah proposal ini kami ajukan dengan harapan semoga PT. PERTAMINA EP PRABUMULIH dapat menerimanya. Atas perhatian dan kerja sama yang baik, kami ucapkan terima kasih.