ho-hf= μ2 R
dengan:
ho adalah tebal plat sebelum
dirol
hf adalah tebal setelah
dirol
μ adalah koefisien gesek antara rol dan plat
R adalah radius rol
GAYA DAN DAYA PENGEROLAN
Gaya pada pengerolan
diestimasikan sbb:
F = L w Yavg
Dengan:
L (in) adalah panjang daerah
kontak antara rol dengan plat
W (in)adalah lebar plat
Yavg (psi) adalah rata rata tegangan sebenarnya sepanjang daerah
kontak.
Sedangkan gaya pada
pengerolan adalah:
Daya = 2 π F L N/60.000 (kw)
Dengan
F (Newton)
L (meter)
N (rpm)
Atau
Daya= 2 π F L N/330.000 (hp)
Dengan
F (lb)
L (ft)
N (rpm)
CONTOH :
CONTOH :
Plat tembaga anil lebar 9
in(228 mm) dan tebal awal 1 in (25 mm) dirol hingga menjadi tebal 0,8 in (20
mm). Radius rol 12 in (300 mm) dan putaran rol 100 rpm. Tentukan gaya dan daya
pengerolan. Regangan riil
rata-rata = E= ln(1/0,8)= 0,223. Dan tegangan riil rata-rata =Y avg = 26000
psi.
Penyelesaian:
Diketahui:
W = 9 in
L = in
ho =1 in
hf = 0,8 in
Yavg =26000 lb/in2
Ditanyakan:
F=?
P=?
Jawab:
Maksimum Pengurangan tebal pada pengerolan:
ho-hf= μ2 R
dengan:
ho adalah tebal plat sebelum
dirol
hf adalah tebal setelah
dirol
μ adalah koefisien gesek antara rol dan plat
R adalah radius rol
GAYA DAN DAYA PENGEROLAN
Gaya pada pengerolan
diestimasikan sbb:
F = L w Yavg
Dengan:
L (in) adalah panjang daerah
kontak antara rol dengan plat
W (in)adalah lebar plat
Yavg (psi) adalah rata rata tegangan sebenarnya sepanjang daerah
kontak.
Maka L =√(R(ho-hf))
=√(12(1-0,8))
=
1,55 in (=0,13 ft)
Regangan riil E= ln(ho-hf )
Regangan riil saat masuk rol
(minimum) = 0
Regangan riil saat keluar
rol (maksimum) = E= ln(1/0,8)= 0,223
Pada reganang minimum=0 ternyata
yembaga sudah memiliki tegangan 12000 psi
Pada regangan maksimum=0,223
ternyata tembaga sudah memiliki tegangan 40000 psi
Y avg =(12000+40000)/2
=26000 psi
Sedangkan daya pada pengerolan adalah:
Daya = 2 π F L N/60.000 (kw)
Dengan
F (Newton)
L (meter)
N (rpm)
Atau
Daya= 2 π F L N/33.000 (hp)
Dengan
F (lb)
L (ft)
N (rpm)
0 komentar:
Post a Comment
tolong berikan kesan saran maupun pesan untuk partisipasinya